SEBALIK.COM , PEKANBARU — Menjelang pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Provinsi Riau, dinamika politik di internal partai berlambang banteng moncong putih itu dinilai berjalan relatif tenang dan kondusif.
Pengamat politik Universitas Islam Riau (UIR), Dr Panca Setyo Prihatin SIP MSi menilai suasana yang sejuk tersebut tidak terlepas dari pola kepemimpinan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang kharismatik dan berpengaruh kuat terhadap soliditas partai.
“Dinamika politik di internal PDIP Riau relatif tenang dan sejuk. Pola kepemimpinan kharismatik Ibu Megawati sangat mempengaruhi kondusifitas partai, terutama menjelang pelaksanaan Konferda yang akan digelar di Riau,” ujar Panca, Sabtu (1/11/2025).
Menurut Panca, posisi Zukri Misran sebagai Ketua DPD PDIP Riau saat ini masih sangat kuat di semua tingkatan, terutama di akar rumput. Sejumlah capaian politik PDIP di Riau menjadi bukti nyata konsolidasi yang solid di bawah kepemimpinannya.
“Kemenangan PDIP pada Pemilu Legislatif 2024 dan Pilkada 2024 menunjukkan kekuatan konsolidasi partai. Banyak calon kepala daerah dari PDIP yang berhasil menang, seperti Kasmarni di Bengkalis dan Zukri sendiri di Pelalawan,” jelasnya.
Panca menambahkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah politik Riau, PDIP berhasil mematahkan dominasi Partai Golkar dengan menduduki kursi Ketua DPRD Provinsi Riau serta beberapa kursi pimpinan DPRD di kabupaten dan kota.
“Catatan inilah yang membuat DPP PDIP tampaknya masih memberikan kepercayaan penuh kepada Zukri untuk melanjutkan kepemimpinannya di Riau,” tambahnya.
Terkait munculnya sejumlah nama lain seperti Kaderismanto, Kasmarni, Makmun Solihin, dan Kordias Pasaribu yang disebut-sebut berpeluang dalam bursa kepemimpinan partai, Panca menilai hal itu merupakan tanda positif.
“Kemunculan nama-nama tersebut adalah bentuk aktualisasi keberhasilan partai dalam membentuk kader-kader tangguh di berbagai lini. Memang dalam setiap partai selalu ada faksi, tapi di PDIP Riau tidak terlihat adanya konflik yang muncul ke permukaan,” tuturnya.
Panca menegaskan, dengan kultur organisasi yang kuat dan tradisi kaderisasi yang mapan, PDIP Riau berpeluang besar menjaga stabilitas politik internal menjelang Konferda.
“Kuncinya ada pada bagaimana para elite menjaga komunikasi dan tetap menempatkan soliditas partai di atas kepentingan pribadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Konferensi Daerah PDI Perjuangan Riau yang semula dijadwalkan digelar pada 1–2 November 2025 resmi ditunda hingga 8–9 November mendatang. Penundaan ini dilakukan atas permintaan langsung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. (Maoelana)