Rektor UIN Suska Riau: Pesantren Adalah Jantung Pendidikan Karakter Bangsa

Rektor UIN Suska Riau: Pesantren Adalah Jantung Pendidikan Karakter Bangsa
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, M.S., S.E., M.Si., Ak.

SEBALIK.COM, PEKANBARU – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, M.S., S.E., M.Si., Ak., memberikan dukungan penuh terhadap pernyataan Menteri Agama RI Prof. Dr. Nazaruddin Umar, M.A. yang mengajak seluruh pihak menjaga marwah dan martabat pondok pesantren.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas tayangan di salah satu media nasional yang dinilai tidak merepresentasikan kehidupan santri dan pesantren secara utuh.

Prof. Leny menegaskan, pesantren telah menjadi tulang punggung pendidikan nasional sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Bagi dirinya, pesantren bukan sekadar lembaga pengajaran ilmu agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter, moral, dan integritas generasi muda.

“Kami sepenuhnya mendukung ajakan Bapak Menteri Agama. Pesantren adalah pilar utama pembentukan karakter bangsa dan jantung pendidikan nasional. Kontribusinya dalam melahirkan ulama, cendekiawan, serta pemimpin berintegritas tidak dapat dipungkiri. Merendahkan citra pesantren berarti mengabaikan sejarah besar bangsa ini,” ujar Prof. Leny di Pekanbaru, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, tayangan atau pemberitaan yang tidak sensitif terhadap kehidupan pesantren dapat melukai perasaan jutaan santri, alumni, dan para kiai di seluruh Indonesia. Nilai-nilai kesederhanaan, kemandirian, penghormatan terhadap guru, serta semangat kebersamaan yang hidup di pesantren, lanjutnya, merupakan kekayaan sosial yang harus dijaga.

“Pesantren telah terbukti menjadi benteng moral bangsa. Di tengah arus globalisasi dan degradasi moral, pesantren tetap konsisten menanamkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, moderat, dan toleran. Inilah yang dibutuhkan Indonesia saat ini dan di masa depan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rektor UIN Suska Riau menjelaskan bahwa UIN memiliki hubungan historis dan ideologis yang erat dengan dunia pesantren. Banyak mahasiswa dan dosen di UIN Suska Riau merupakan alumni pondok pesantren, sehingga sinergi antara tradisi keilmuan pesantren dan pendidikan akademik modern menjadi kekuatan besar dalam mencetak sumber daya manusia unggul.

“Saya melihat langsung bagaimana lulusan pesantren memiliki karakter kuat dan etos belajar tinggi ketika melanjutkan studi di UIN. Mereka berilmu, berakhlak, dan memiliki rasa hormat mendalam terhadap guru. Ini adalah modal berharga,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Prof. Leny mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya insan media, untuk bijak dan cermat dalam menayangkan konten yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan.

“Mari kita bersama menjaga marwah pesantren sebagai warisan luhur para ulama dan aset tak ternilai bangsa. Media diharapkan menjadi mitra strategis dalam menyebarkan narasi positif tentang kontribusi pesantren untuk negeri,” tutupnya. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index