Pekanbaru Darurat Banjir: GP Ansor Desak Walikota Buat Kebijakan Kongkret

Pekanbaru Darurat Banjir: GP Ansor Desak Walikota Buat Kebijakan Kongkret
Ketua GP Ansor Pekanbaru, Rian Rokandi.

SEBALIK.COM , PEKANBARU - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pekanbaru menyoroti pola penanganan banjir yang hingga kini dinilai belum efektif meski intensitas curah hujan tidak selalu ekstrem.

“Pemerintah Kota Pekanbaru masih belum menunjukkan langkah strategis dan terukur dalam mengatasi persoalan banjir yang saban tahun menghantui warga,” ujar Ketua GP Ansor Pekanbaru, Rian Rokandi, Senin (13/10/2025).

Rian menilai kebiasaan walikota dan wakil walikota Pekanbaru turun langsung ke lapangan setiap kali banjir hanya menunjukkan kepedulian simbolik, bukan solusi jangka panjang.

"Kami menghargai kepedulian walikota turun langsung saat banjir. Tapi yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya kehadiran simbolik di lokasi genangan, melainkan kebijakan konkret, regulasi yang kuat, dan master plan terukur untuk mengakhiri masalah banjir di kota ini," tegas Rian.

Ia menilai, fenomena pemimpin "turun tangan sambil ngonten" di tengah bencana menunjukkan kecenderungan populistik, bukan solusi jangka panjang.

"Warga sudah lelah dengan pencitraan. Masyarakat tidak butuh video heroik di tengah banjir, tapi tindakan nyata berbasis kajian ilmiah dan tata kelola yang berkelanjutan," imbuhnya.

GP Ansor Pekanbaru mendesak Pemko Pekanbaru untuk segera:

1. Menyusun dan mempublikasikan master plan penanggulangan banjir Pekanbaru dan melibatkan akademisi, komunitas lingkungan dan masyarakat sipil.

2. Menertibkan tata ruang kota, khususnya pada wilayah resapan air yanh kini banyak berubah fungsi menjadi kawasan komersial.

3. Melakukan audit infrastruktur drainase secara menyeluruh, agar perbaikan tidak bersifat tambal sulam semata.

4. Meningkatkan transparansi penggunaan anggaran pengendalian banjir, agar publik mengetahui sejauh mana komitmen pemerintah kota dalam penanganan banjir ini.

"Pekanbaru tidak butuh pemimpin yang gagah di genangan air, tapi butuh pemimpin yang berpikir dan bekerja dengan data, rencana, serta keberanian mengambil kebijakan strategis. Banjir bukan tontonan, tapi penderitaan warga yang seharusnya diakhiri," tutupnya. (Mail Has)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index