Tayangan TV Lecehkan Ponpes, Kader Muda NU se-Indonesia Geruduk Kediaman Gus Yahya

Tayangan TV Lecehkan Ponpes, Kader Muda NU se-Indonesia Geruduk Kediaman Gus Yahya

SEBALIK.COM , JAKARTA - Kader- kader muda NU se Indonesia  tiba-tiba menggeruduk kediaman pribadi Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf di Menteng malam ini, Kamis (16/10). Kedatangan mereka ternyata untuk menyampaikan dukungan kepada Gus Yahya dalam menghadapi persoalan NU dengan Trans7 yang dinilai telah melecehkan marwah Kyai NU, pesantren dan NU itu sendiri.

Perwakilan kader muda NU yang hadir di kediaman Gus Yahya berasal dari Aceh, Bengkulu, Babel, Riau, Sumatera Barat, Kalbar, Jabar, Sulbar, Sulsel, NTT, Bali, DIY, Gorontalo, Jatim, Jateng dan lain lain.

Perwakilan kader muda NU Riau, Purwaji selaku juru bicara menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya selaku pimpinan NU untuk mengambil langkah langkah hukum dan sikap tegas atas Trans7 yang membuat content "serangan" terhadap Kyai, pesantren dan NU.

"Kami kader muda NU se Indonesia mendukung Gus Yahya, menegaskan satu komando di bawah Ketua Umum PBNU Gus Yahya untuk menyelesaikan masalah dengan Trans7," tegas mantan ketua Ansor Riau itu.

Kader NU di seluruh Indonesia kata Purwaji menunggu perintah dan komando Gus Yahya demi membela marwah Kyai, pesantren dan arwah NU.

Sementara Gus Yahya pada pertemuan itu mengungkapkan terima kasih atas dukungan kader muda NU se-Indonesia atas langkah yang ditempuh PBNU terhadap Trans7.

Menurutnya program dan tayangan Trans7 terkait Kyai NU dan pesantren sebagai "tayangan jahat" yang mencederai kehormatan Kyai, Pesantren dan NU.

“Trans7 sudah membuat tayangan jahat yang menyerang persatuan ummat. Ini tidak boleh dibiarkan sebab bisa mengadu kelompok yang tidak setuju dengan tradisi NU dengan warga NU,” ujarnya.

Gus Yahya menegaskan sikap tegas PBNU  ini bukan soal marah marah tapi soal bagaimana memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan akibat tayangan Trans7.

"Tidak boleh dibiarkan apa yang dilakukan oleh Trans7 ini di tengah situasi bangsa yang sedang menghadapi banyak persoalan. Yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun prespektif konsolidasi bangsa bukan pertentangan yang semakin diperuncing," kata Gus Yahya.

"Kalau kita lawan Trans7 itu karena kejahatan kepada bangsa, wong kita butuh bersatu, butuh konsolidasi kok malah disuruh bermusuhan," ketusnya.

Terakhir Gus Yahya mengingatkan agar konsolidasi internal NU semakin diperkuat. Ia mengutip pesan Rois Akbar NU KH Hasyim Asyari agar siapapun yang masuk ke NU masuknya dengan kasih sayang. 

“Jadi kalau masuk NU tidak bisa saling menyayangi dan mencintai sesama NU masuk organisasi lain saja. Untuk menjadi NU sejati harus mampu menyambungkan ruh nya dengan sesama NU apalagi dengan ruh nya muassis jam'iyah NU,” imbuhnya. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index