Peluang SF Haryanto Maju di Musda Golkar Riau Tergantung DPP

Peluang SF Haryanto Maju di Musda Golkar Riau Tergantung DPP
Dr Panca Setyo Prihatin.

SEBALIK.COM , PEKANBARU – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau yang dijadwalkan pada 19 Oktober 2025, peta politik internal partai berlambang pohon beringin itu kian dinamis.

Sejumlah nama mulai disebut-sebut berpeluang maju sebagai calon ketua DPD I Golkar Riau. Di antaranya Parisman Ihwan, Karmila Sari dan SF Hariyanto yang menarik perhatian karena diketahui telah resmi bergabung dengan Partai Golkar sejak Juli 2024 lalu.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau (UIR), Dr Panca Setyo Prihatin, menilai bahwa peluang SF Hariyanto untuk maju dalam bursa calon Ketua DPD I Golkar Riau sangat bergantung pada sikap dan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

“Secara normatif, Golkar memiliki aturan yang jelas bahwa calon ketua harus merupakan kader aktif yang telah berkiprah minimal lima tahun di struktur partai. Namun dalam praktik politik, keputusan akhir sering kali berada di tangan DPP,” ujar Panca, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, DPP memiliki kewenangan untuk mengeluarkan diskresi politik, yang bisa saja melonggarkan syarat administratif bagi figur tertentu yang dianggap strategis.

“Jika DPP memberikan diskresi, maka peluang SF Hariyanto untuk maju terbuka lebar,” ujarnya.

Namun, jika DPP tetap berpegang pada aturan organisasi tanpa memberi pengecualian, maka peta kekuatan kemungkinan akan berputar di kalangan kader internal yang telah lama berjuang di tubuh partai.

“Dalam skenario itu, nama-nama seperti Parisman Ihwan, Karmila Sari, atau bahkan Syamsuar bisa kembali muncul sebagai figur kompromi untuk menjaga harmoni partai yang selama ini mengalami keretakan karena calon internal yang bertungkus lumus di partai dan memiliki ikatan emosional yang kuat pada DPD kabupaten/kota, organisasi pendiri maupun sayap partai,” tambahnya.

Panca menilai dinamika menjelang Musda ini menunjukkan bahwa dukungan DPP akan menjadi faktor penentu utama dalam mengerucutkan arah dukungan di tingkat DPD kabupaten/kota.

“Para pemilik suara di daerah biasanya akan mengikuti arah restu dari pusat. Karena itu, siapa yang mendapat sinyal dukungan dari DPP, dialah yang akan diuntungkan,” tuturnya.

Panca juga menegaskan bahwa Musda Golkar Riau kali ini bukan sekadar kontestasi biasa, tetapi juga ujian konsolidasi bagi partai yang tengah berupaya merawat soliditas pasca Pemilu. (Maoelana)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index