SEBALIK.COM, PEKANBARU -- Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengungkap kondisi hutan Riau yang kian mengkhawatirkan. Dalam sembilan tahun terakhir, hampir 60 persen hutan hilang akibat deforestasi dan kebakaran.
“Pada 2014 luas hutan Riau masih 2,9 juta hektar. Tahun 2023 tinggal 1,3 juta hektar. Artinya, hampir 60 persen lenyap,” tegas Herry saat menghadiri dialog ekologis bertajuk “Revolusi Hijau dengan Pendekatan Ekologis, Keberlanjutan dalam Perspektif Anak Muda” di Pekanbaru, Kamis (25/9/2025).
Dialog yang digelar KIPAN Pekanbaru, PMRI, dan Pemkot Pekanbaru itu turut dihadiri Wali Kota Agung Nugroho serta aktivis Rocky Gerung.
Kapolda menekankan, revolusi hijau harus dimulai dari kesadaran individu dan digaungkan sebagai gerakan bersama. “Keharmonisan tercapai jika pola pikir masyarakat selaras dalam berbakti kepada alam. Pada akhirnya, alam akan memberi timbal balik yang baik,” ujarnya.
Herry menambahkan, isu lingkungan kini bukan hanya soal ekologi, melainkan juga keamanan, kemanusiaan, dan keberlanjutan bangsa. Ia bahkan menyinggung nilai budaya dan ajaran agama yang menekankan pentingnya menjaga alam.
Wali Kota Agung Nugroho menyebut forum ini sejalan dengan konsep Green City di Pekanbaru. “Meski hampir 90 persen wilayah kota sudah terbangun, kami tetap ingin menghijaukan kembali Pekanbaru. Pemuda harus jadi motor penggerak,” kata Agung.
Ia berharap gerakan pemuda dapat memulihkan wajah Pekanbaru dan Riau sebagai paru-paru dunia. (*)