SEBALIK.COM , SIAK – Tingkat kunjungan wisatawan ke Istana Siak Sri Indrapura tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024.
Data Dinas Pariwisata Kabupaten Siak mencatat, sepanjang Januari hingga Agustus 2025, total kunjungan 80.587 orang.
Angka ini masih jauh di bawah capaian sepanjang 2024 yang mencapai 139.353 wisatawan.
Pemerintah daerah menghadapi tantangan berat untuk mendekati angka tahun lalu.
Apalagi, sisa waktu empat bulan menjelang akhir tahun dinilai tidak cukup menjanjikan tanpa strategi khusus.
Kepala Dinas Pariwisata Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa, mengakui tren penurunan itu. Ia menilai melemahnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang menggerus minat berwisata.
“Prediksi kita jumlah kunjungan turun sampai 30 persen dari tahun 2024. Di pasar saja sepi, apalagi berwisata,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Tekad menyebutkan, lonjakan harga kebutuhan pokok membuat masyarakat lebih berhitung.
Wisata tidak lagi menjadi prioritas ketika keadaan ekonomi keluarga makin sempit.
“Orang sekarang lebih fokus bertahan hidup, bukan jalan-jalan,” katanya.
Selain faktor ekonomi, ketiadaan event pariwisata di Siak sepanjang tahun ini juga memberi dampak signifikan.
Padahal, festival budaya atau kegiatan seni biasanya menjadi pemantik keramaian di kawasan istana.
“Tanpa agenda itu, destinasi terasa lesu. Wisata butuh event bukan hanya menunggu kunjungan musiman,” sebut Tekad.
Faktor lain terhentinya program tur sekolah, terutama tingkat SMP dan SMA. Selama ini, rombongan pelajar melalui program pembelajaran berbasis P5 cukup mendongkrak angka kunjungan.
“Kalau tiga hal ini jalan, ekonomi, event, dan tur sekolah, paling tidak objek wisata tidak sesepi sekarang,” katanya.
Meski menghadapi kondisi berat, Dinas Pariwisata tetap berupaya menjaga semangat promosi.
Berbagai cara ditempuh, mulai dari publikasi di media sosial hingga kolaborasi dengan komunitas lokal. (*)