Ambulans Laut Baznas Meranti Hentikan Layanan Jenazah, Tunggakan BBM Capai Rp 1,4 Miliar

Ambulans Laut Baznas Meranti Hentikan Layanan Jenazah, Tunggakan BBM Capai Rp 1,4 Miliar
Ambulans Latu Baznas di Kepulauan Meranti.

SEBALIK.COM , MERANTI – Layanan antar-jemput jenazah menggunakan ambulans laut Badan Amil Zakat (Baznas) Kepulauan Meranti dihentikan sementara sejak Rabu (3/9/2025).

Keputusan ini diambil karena tunggakan tagihan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menumpuk sejak 2024, dengan total utang Rp 1,4 miliar.

Kepada Sebalik.com, Manajer Ambulans Laut Baznas Meranti, Herman mengatakan, pihaknya tak bisa lagi mengambil BBM dari mitra penyedia lantaran pembayaran macet.

“Benar, layanan antar-jemput jenazah kita hentikan sementara. Tunggakan sejak 2024 membuat tagihan BBM dan oli membengkak, kalau tidak salah sudah Rp 1,4 miliar,” ujar Herman, Jumat (5/9/2025).

Herman menjelaskan, jumlah utang dari 2024 jika diakumulasikan berjumlah Rp 800 juta dan baru dibayarkan Rp 100 juta, ditambah tunggakan berjalan hingga Juli 2025

Kendati begitu, Herman menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPKAD. Ia juga memastikan pelayanan ambulans laut untuk pasien darurat tetap beroperasi untuk rujukan medis ke rumah sakit, karena skema pembiayaan ditanggung BPJS.

"Kita tidak menyalahkan siapapun, bisa jadi memang karena ketersediaan anggaran yang tidak mencukupi. Namun kita berharap bisa menjadi prioritas karena layanan ini juga sangat dibutuhkan masyarakat kita," jelasnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Meranti, Ade Suhartian, mengakui adanya tunggakan tersebut dan berjanji mencari solusi. Ia menyebut, tagihan BBM itu sudah ada sebelum dirinya menjabat.

“Kita upayakan pembayaran melalui APBD Perubahan 2025, agar layanan segera kembali normal. Kalau dibiarkan lama, tentu kasihan masyarakat,” ujarnya.

Ardi, warga Meranti yang pernah merasakan manfaat dari ambulans laut menyayangkan penghentian sementara layanan antar-jenazah. Menurutnya, layanan ini sangat penting bagi masyarakat Meranti.

"Kami berharap segera ada solusi dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Agar program ini bisa kembali berjalan, mengingat layanan ini sudah menjadi bagian vital bagi masyarakat Meranti,” ujar Ardi kepada sebalik.com. (Maoelana)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index