SEBALIK.COM, BANGKINANG - Pemerintah Kabupaten Kampar kembali menegaskan komitmennya untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kampar sekaligus Ketua Satgas MBG Kampar, Dr. Misharti, S.Ag., M.Si, saat menerima kunjungan SPPG Korwil Riau, Syarti Widya, di Ruang Rapat Rumah Dinas Wabup Kampar, Jumat (28/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wabup Misharti menegaskan bahwa Pemkab Kampar terus mempercepat capaian MBG di seluruh wilayah, sesuai arahan Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos., MT. Ia menyebut program prioritas nasional ini harus berjalan dengan standar operasional yang jelas, khususnya dalam pendirian dan pengelolaan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG).
“Kita wajib dan sangat berkomitmen terhadap program prioritas nasional ini. Awalnya pemerintah pusat ingin SPPG segera berjalan, tetapi dalam perjalanannya semua harus sesuai SOP dan juknis,” ujar Wabup.
Pertemuan turut dihadiri Asisten II Setda Kampar Ir. Suhermi, MT, Kadisdikpora Kampar H. Aidil, M.Pd, Kadis Ketahanan Pangan Muhammad, S.Sos., M.Si, Inspektorat, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Bergizi Riau Mimi Lutmila, Korwil SPPG Kampar Orgon, serta Satgas MBG Kampar.
Wabup Misharti mengungkapkan bahwa Satgas MBG telah melakukan pengecekan ke berbagai SPPG dan menemukan sejumlah kekurangan yang akan segera dibenahi sejalan tuntutan pemenuhan SOP.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan rantai pasok lokal melalui program One Village One Product. Pemanfaatan potensi desa – seperti pertanian, peternakan, telur, sayur-mayur, dan komoditas lokal lainnya – dinilai dapat mendukung ketersediaan bahan baku bagi SPPG di seluruh Kampar.
“Kita ingin memutar roda ekonomi masyarakat. Semua potensi desa harus diangkat untuk memenuhi kebutuhan SPPG,” tegasnya.
Wabup juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan SPPG Korwil Riau dan berharap pendampingan terus dilakukan agar seluruh proses produksi dan operasional SPPG berjalan sesuai standar.
Saat ini, dari seluruh SPPG di Kampar, tercatat 12 SPPG telah mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sementara 20 SPPG lainnya sedang dalam proses pengajuan. Ia meminta unit SPPG yang belum mengurus SLHS untuk segera melengkapinya, dan instansi terkait diminta memberikan pelayanan cepat dan optimal.
“Kita rutin melakukan pemantauan agar kualitas dan cakupan pelayanan MBG terus meningkat,” kata Misharti.
Sementara itu, Kepala KPPG Wilayah Riau–Sumbar–Kepri, Syarti Widya, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Kampar yang dinilai sebagai salah satu daerah dengan progres pembangunan SPPG terbaik di Riau.
“Kampar merupakan daerah dengan capaian MBG paling progresif. Kami bangga dengan komitmen Ketua Satgas MBG Kampar dan tim yang bekerja hingga ke desa-desa,” ujar Widya.
Ia juga memaparkan perkembangan nasional, di mana saat ini telah berdiri 40 KPPG seluruh Indonesia, dan jumlah SPPG telah mencapai 16.000 titik dengan 87 juta jiwa penerima manfaat serta 33 ribu petugas.
Program MBG disebut sebagai super program pemerintah karena memberikan dampak luas bagi ekonomi masyarakat dan kesehatan generasi bangsa.
Kadisan Ketahanan Pangan Kampar, Muhammad, M.Si, melaporkan bahwa di Kampar telah berdiri 55 dapur SPPG dari target 97 dapur. Selain itu, terdapat tiga unit SPPG yang dibangun melalui Kementerian PUPR, masing-masing di: Kuok, Tapung Hulu
dan Gema Kampar Kiri Hulu. Ketiganya kini dalam tahap pembangunan dan telah melakukan kontrak dengan kontraktor.
Pemkab juga tengah mengintensifkan pembangunan 23 SPPG di wilayah desa tertinggal, terjauh, dan terisolir melalui komunikasi dengan investor dari BGN Pusat. (*)