SEBALIK.COM, MERANTI — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui Program Wajib Belajar 13 Tahun, termasuk satu tahun pra sekolah. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar saat membuka Sosialisasi Penguatan Program Wajib Belajar 13 Tahun di Ballroom Afifa, Jalan Banglas, Sabtu (15/11/2025).
Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti, Tunjiarto, memaparkan sejumlah isu strategis yang masih menjadi tantangan daerah. Ia menjelaskan bahwa meskipun program wajib belajar dari PAUD hingga SMA telah dicanangkan, implementasinya masih bergantung pada regulasi resmi dari pemerintah pusat.
“Kita kekurangan pengawas sekolah. Saat ini Meranti hanya memiliki dua pengawas untuk 213 sekolah. Penambahan formasi baru menunggu regulasi pusat,” ungkapnya.
Di samping itu, banyak kepala sekolah masih berstatus pelaksana tugas (Plt). Menurut Tunjiarto, sebanyak 16 kepala sekolah dijadwalkan dilantik awal Desember mendatang. Sesuai Permendikdas Nomor 7 Tahun 2025, kepala sekolah yang telah menjabat dua periode harus diganti, sementara pemenuhan kualifikasi di wilayah pesisir seperti golongan 3C dan sertifikasi masih sulit dijangkau.
Ia juga menyoroti kualifikasi guru PAUD yang belum merata. Saat ini, 35 guru tengah menempuh pendidikan S1 melalui kerja sama dengan Institut Pendidikan Aisyiyah. Dari sisi infrastruktur, tercatat 18 sekolah—termasuk dua SMA—telah menerima bantuan revitalisasi dari kementerian, dan seluruh kegiatan berjalan lancar.
Namun demikian, beberapa persoalan teknis masih ditemukan, seperti rendahnya kepedulian sebagian guru terhadap kebersihan dan pengelolaan ruang hijau sekolah.
Sementara itu, Bunda PAUD Kepulauan Meranti, Hj. Ismiatun, menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan PAUD sebagai fondasi Wajib Belajar 13 Tahun. Ia menilai pengukuhan Bunda PAUD Kecamatan merupakan langkah strategis untuk memperkuat layanan pendidikan usia dini yang melibatkan pemerintah desa, PKK, Posyandu, dan lembaga PAUD melalui Program PAUD Holistik Integratif (PAUD HI).
“PAUD adalah fondasi Merdeka Belajar. Di sinilah karakter dan kecerdasan anak dibentuk,” ujarnya.
Bupati Asmar dalam arahannya menyebut pendidikan pra sekolah sebagai fase emas perkembangan anak. Ia menegaskan bahwa Pemkab Meranti berkomitmen memperluas akses pendidikan inklusif dan bermutu, memastikan transisi PAUD ke SD berlangsung menyenangkan, serta menjamin tidak ada anak yang tertinggal.
“Saya meminta Dinas Pendidikan merancang beasiswa atau program khusus agar seluruh guru PAUD dapat memenuhi kualifikasi minimal S1,” tegas Asmar.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Sriyana Muzamil, jajaran Dinas Pendidikan, serta tamu undangan lainnya. (*)