Bupati Rohil Turun Tangan Selamatkan Kota dari Abrasi

Bupati Rohil Turun Tangan Selamatkan Kota dari Abrasi
Bupati Rokan Hilir H. Bistamam turun langsung meninjau sejumlah titik terdampak di kawasan pesisir Bagansiapiapi, Rabu (5/11/2025)

SEBALIK.COM, BAGANSIAPIAPI — Menyikapi abrasi yang semakin parah di pesisir Sungai Rokan, Bupati Rokan Hilir H. Bistamam turun langsung meninjau sejumlah titik terdampak di kawasan pesisir Bagansiapiapi, Rabu (5/11/2025).
Abrasi tersebut telah merusak warung kayu, bangunan restoran, hingga menutup sebagian jalan utama dengan lumpur.

Kunjungan lapangan ini menjadi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir untuk menyelamatkan kota dari ancaman abrasi sekaligus menata kawasan tersebut sebagai lokasi relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak.

Bupati H. Bistamam didampingi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meninjau lahan yang akan dijadikan lokasi relokasi, sambil melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan pesisir yang kini menghadapi tantangan ekologis dan sosial.

Peninjauan dimulai dari sebuah kafe kayu di tepi sungai yang kondisinya lapuk dan nyaris roboh akibat tergerus arus air. Bupati kemudian melanjutkan kunjungan ke bekas restoran dua lantai yang kini terbengkalai, dindingnya retak dan dipenuhi semak belukar. Di belakang bangunan itu, pohon buto-buto tumbuh di antara rerumputan tinggi — menjadi saksi bisu masa kejayaan kawasan wisata tersebut.

Tak jauh dari lokasi itu, Bupati juga meninjau kawasan kafe kapal yang kini tertutup lumpur akibat pasang air laut, serta Water Bomb, area wisata air yang sudah lama tidak beroperasi. Ia mengarahkan agar kawasan tersebut segera dilengkapi penerangan malam hari untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi warga.

“Kalau malam terang, orang pun senang datang,” ujar Bupati kepada tim teknis, menegaskan pentingnya penataan ruang kota yang berorientasi pada kenyamanan masyarakat.

Selain itu, Bupati meminta agar bangunan kosong di sekitar pesisir dapat dioptimalkan menjadi fasilitas publik seperti toilet umum dan ruang santai warga. Ia juga meninjau pelabuhan internasional yang pembangunannya sempat terhenti, dan menilai kawasan tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata perairan dan area pemancingan masyarakat.

“Pemanfaatan aset negara harus dilakukan secara terkoordinasi lintas instansi agar sesuai regulasi dan memberi dampak ekonomi yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kunjungan berlanjut ke Pasar Datuk Rubiah, tempat Bupati berdialog langsung dengan para pedagang yang masih berjualan di bahu jalan. Ia mengimbau agar mereka bersedia direlokasi ke tempat yang lebih tertata dan higienis. Pemerintah juga berencana mengecor lantai pasar agar lebih bersih dan memenuhi standar kesehatan.

Di Pasar Sentral Labuhan Tangga Besar, Bupati menemukan sebagian los masih berbahan kayu peninggalan lama dan menyoroti pedagang yang menempati bahu jalan. Ia memerintahkan agar dilakukan inventarisasi pedagang untuk mendukung penataan ulang kawasan pasar.

“Kita inventaris seluruh pedagang, lalu lakukan penataan agar lebih tertib,” ujarnya menegaskan komitmen pemerintah menciptakan keteraturan ruang usaha rakyat.

Peninjauan diakhiri di Kecamatan Pekaitan, di mana Bupati mendapati sejumlah rumah semi permanen dibangun di atas parit tanpa izin. Ia menginstruksikan aparat desa untuk segera melakukan pembinaan dan penertiban demi mencegah kerusakan lingkungan permukiman.

“Kalau dibiarkan, lambat-laun parit akan tertutup, air tersumbat, dan kampung kita tenggelam oleh masalah yang kita biarkan,” tegasnya.

Menutup kunjungannya, Bupati H. Bistamam menegaskan bahwa penataan kawasan pesisir bukan sekadar relokasi atau memperindah kota, melainkan bagian dari upaya menyelamatkan lingkungan, melindungi masyarakat, dan menata ulang wajah Bagansiapiapi agar kembali hidup dan berdaya. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index