SEBALIK.COM, PEKANBARU - Ustad Abdul Somad membuat unggahan di akun media sosialnya terkait kasus OTT KPK di Provinsi Riau, Senin (3/11/2025).
Wajar unggahan UAS mendapat perhatian dan ditunggu oleh masyarakat. Karena UAS merupakan pendukung dan termasuk yang mendorong Abdul Wahid maju sebagai gubenur Riau.
Dalam unggahan akun Facebook dan Instagram, UAS juga membeberkan sosok Abdul Wahid. Berikut catatan UAS soal gubenur Riau yang diangkut KPK ke Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Kisah hidup Abdul Wahid, yang baru saja mendapat amanah sebagai Gubernur Riau, adalah narasi nyata tentang kegigihan dan dedikasi. Perjalanannya membuktikan bahwa latar belakang sederhana bukanlah penghalang untuk mencapai puncak kepemimpinan, bahkan kursi tertinggi di Bumi Lancang Kuning.
Abdul Wahid, yang merupakan anak yatim dari sebuah kampung kecil, Simbar, di Indragiri Hilir, memulai hidupnya dengan penuh perjuangan.
Setelah ibunya mengirimnya untuk menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Canduang, ia melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, tepatnya di Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau.
Ia membiayai kuliahnya dengan menjadi kuli bangunan.
Masa-masa sulit di Pekanbaru ia jalani dengan menumpang tinggal di kantor PKB. Kisah cintanya pun tak kalah unik. Dengan modal keberanian dan tekad, ia melamar istrinya sendiri setelah baru dua bulan berkenalan.
Perjalanan politiknya menanjak pesat. Ia berhasil duduk di kursi legislatif, mulai dari DPRD Provinsi Riau hingga mencapai panggung nasional di DPR-RI.
Pada tahun 2024, keputusan Abdul Wahid untuk 'pulang' dan maju sebagai calon Gubernur sempat memicu pertanyaan dari sahabat-sahabatnya, mengingat karirnya di Jakarta sudah mapan.
"Ada usaha. Hidup sudah nyaman, untuk apa jadi Gubernur?" tanya sahabat karibnya UAS.
Jawaban Abdul Wahid menyentuh hati 'Saya mau bangun Riau. Masih banyak orang susah Ustadz'.
Tekad inilah yang membuat sahabat-sahabatnya memberikan dukungan penuh. Namun, dukungan itu datang dengan kontrak politik yang ketat, terangkum dalam 16 poin penting untuk Riau, di antaranya:
* Pembangunan Islamic Centre
* Beasiswa untuk anak berprestasi
* Insentif bagi guru mengaji dan penyelenggara jenazah dan lain sebagainya.
Kampanye yang mereka jalani fokus pada upaya bersih dan menghindari politik uang. Sejak Agustus 2024, mereka telah menjelajahi seluruh Riau, dari ujung Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir.
Perjalanan panjang ini akhirnya berbuah manis. Abdul Wahid mendapat amanah sebagai Gubernur Riau, sebuah jabatan yang diibaratkan sebagai laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang.
"Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan. Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah taqdir Allah. Pena taqdir sudah terangkat, kertas taqdir sudah kering," tutup UAS, mengutip sebuah Hadits (HR. At-Tirmidzi), sebagai penguat semangat untuk menghadapi tantangan ke depan. (Mail Has)