SEBALIK.COM, PELALAWAN — Wakil Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Rohmat Marzuki, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memulihkan dan menjaga keberlanjutan ekosistem hutan Indonesia, khususnya di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.
Hal ini disampaikan Wamenhut saat menghadiri kegiatan penanaman pohon bersama di Camp Elephant Flying Squad, Desa Bagan Limau, Kabupaten Pelalawan, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025 itu melibatkan unsur pemerintah, mitra konservasi, pelajar, hingga masyarakat sekitar kawasan hutan.
“Hari ini kita tidak sekadar menanam pohon, tetapi menanam komitmen dan harapan. Ini bukti nyata semangat para rimbawan Indonesia untuk menjaga dan memulihkan hutan demi masa depan bangsa,” ujar Rohmat dalam sambutannya, dikutip dari detikcom.
Dengan mengusung tema “Bersama Menanam, Pulihkan Hutan”, kegiatan ini menjadi momentum penguatan nilai gotong royong antar pemangku kepentingan. Wamenhut menilai bahwa pelestarian hutan tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan harus melalui kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
“Permasalahan kawasan hutan seperti degradasi lahan, konflik lahan, hingga kebakaran tidak dapat diselesaikan sendiri. Kita harus membangun ekosistem kolaboratif yang berbasis data, teknologi, dan partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Rohmat juga memaparkan sejumlah program strategis Kementerian Kehutanan yang tengah berjalan untuk memperkuat pengelolaan hutan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045, di antaranya:
- FOLU Net Sink 2030, menjadikan sektor kehutanan sebagai penyerap emisi karbon terbesar.
- Restorasi dan Rehabilitasi Hutan, melalui penanaman kembali kawasan rusak dengan melibatkan masyarakat.
- Perhutanan Sosial, memperluas akses legal masyarakat dalam mengelola hutan secara lestari.
- Ekonomi Hijau dan Perdagangan Karbon, mengembangkan kehutanan sebagai pilar ekonomi berkelanjutan.
- Digitalisasi Pengelolaan Hutan, dengan pemanfaatan teknologi satelit, drone, dan sistem big data.
Rohmat juga mendorong peningkatan patroli hutan melalui penerapan SMART Patrol dan Integrated Prevention Model untuk memperkuat upaya pencegahan kebakaran serta penegakan hukum di kawasan konservasi.
Wamenhut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam aksi penanaman di TNTN. Ia berharap langkah kecil ini menjadi inspirasi bagi gerakan pemulihan hutan di seluruh Indonesia.
“Semoga pohon yang kita tanam hari ini tumbuh kuat dan memberi manfaat bagi alam dan manusia. Mari kita wariskan bumi yang lebih hijau dan lestari untuk generasi mendatang,” tutup Rohmat.
Kegiatan penanaman di Taman Nasional Tesso Nilo dihadiri oleh jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhut di Riau, pemerintah daerah, mitra konservasi, pelajar, dan masyarakat sekitar kawasan hutan. Aksi ini menjadi simbol nyata semangat kolaborasi dalam menjaga kelestarian alam sekaligus memperkuat komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon. (*)