PGRI Riau Dukung Asesmen Kepala SMA/SMK, Prof Adolf: Pansel Harus Berintegritas

PGRI Riau Dukung Asesmen Kepala SMA/SMK, Prof Adolf: Pansel Harus Berintegritas
Ketua PGRI Riau, Prof Dr Adolf Bastian MPd.

SEBALIK.COM , PEKANBARU – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau, Prof Dr Adolf Bastian MPd menyatakan dukungan terhadap langkah Gubernur Riau Abdul Wahid yang akan melaksanakan asesmen bagi kepala SMA, SMK Negeri se-Riau.

Menurut Prof Adolf, kebijakan tersebut merupakan terobosan baru yang bisa memperbaiki sistem rekrutmen kepala sekolah di Riau agar lebih transparan dan berkeadilan.

“Selama ini rekrutmen kepala SMA, SMK, dan SLB itu cenderung diputuskan oleh orang tertentu, seperti kepala dinas atau BKD. Terobosan ini sesuatu yang baru di Riau,” ujarnya kepada Sebalik.com, Selasa (21/10/2025).

Ia menjelaskan, dasar hukum asesmen sudah jelas tertuang dalam Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 tentang tugas tambahan guru sebagai kepala sekolah.

“Kepala sekolah itu guru yang mendapat tugas tambahan. Di Permendikdasmen itu jelas kriteria asesmennya. Jadi kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah gubernur Riau,” kata Prof Adolf.

Namun, Ketua PGRI Riau itu juga memberikan catatan penting agar pelaksanaan asesmen tidak menjadi formalitas semata.

“Jangan sampai proses asesmen ini dijadikan momen untuk menghalalkan orang-orang tertentu yang akan diangkat. Panitia seleksi harus diisi oleh orang berintegritas, paham dunia pendidikan, dan melibatkan unsur akademisi. Itu catatan kami,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi guru atau wakil kepala sekolah yang memenuhi syarat untuk ikut dalam proses asesmen.

"Kita mau proses yang benar, karena itulah yang akan melahirkan kepala sekolah yang berintegritas," tegasnya.

Prof Adolf menilai, asesmen ini juga bisa menjadi evaluasi kinerja kepala sekolah yang sudah menjabat, agar rekam jejak mereka dapat dinilai secara adil dan transparan.

“Langkah ini sangat tepat untuk menghindari calo-calo yang selama ini gentayangan, menjanjikan jabatan kepala sekolah atau mutasi. Itu harus kita hentikan,” tutup Prof Adolf. (Maoelana)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index