SEBALIK.COM, PEKANBARU – Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Riau, Agus Rianto, mengutuk keras aksi dugaan pengeroyokan yang menimpa salah satu kader Banser bernama Rida saat menghadiri pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Tangerang.
Dalam pernyataan resminya, Senin (29/9/2025), Agus menilai insiden tersebut tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga mencederai marwah GP Ansor Banser serta nilai-nilai luhur Pancasila.
“Kami sangat mengecam tindakan kekerasan ini. Ini bukan hanya soal penyerangan terhadap individu, tapi merupakan bentuk penghinaan terhadap simbol kebhinekaan dan persatuan yang dijaga oleh Banser sejak 1934 hingga saat ini,” tegas Agus.
Ia mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran kepolisian agar segera menangkap para pelaku dan memprosesnya secara hukum dengan tegas, transparan, dan tuntas. Agus juga mengingatkan agar aparat tidak menganggap enteng kasus ini.
Sebelumnya, menurut keterangan saksi, insiden bermula ketika korban Rida berusaha menyalami Habib Bahar. Namun langkahnya dicegah pengawal dengan tuduhan hendak menyolok mata.
Tuduhan tersebut diduga langsung memicu keributan hingga Rida ditarik dan dikeroyok ramai-ramai. Ia diduga dipukul dan ditendang bertubi-tubi. Ponsel serta sepeda motornya juga diduga ditahan panitia acara.
Akibat dugaan penganiayaan itu, Rida kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Tangerang dengan pendampingan LBH Ansor Banten.
Sementara itu, Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkornas Banser) H. Muhammad Syafiq Syauqi menegaskan, kasus ini sepenuhnya akan dikawal oleh LBH GP Ansor.
Ia mengimbau seluruh kader Ansor-Banser menahan diri, tidak melakukan tindakan di luar jalur hukum, serta bersama-sama mengawal proses hukum hingga tuntas. (Maoelana)