Membangun Komunikasi Sosial dalam Pengembangan Masyarakat Perspektif Hadis

Jumat, 21 November 2025 | 19:20:23 WIB

Oleh: Paisal Rambe, Isyar Tata dan Riski Ilhami 

(Mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam IAI Diniyyah Pekanbaru)

DALAM perspektif hadis, komunikasi sosial adalah bagian integral dari kehidupan bermasyarakat. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan interaksi untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Interaksi harus dilandasi oleh etika dan prinsip-prinsip syariat sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.  tujuan utamanya adalah untuk mempererat ukhuwah atau persaudaraan dan menciptakan lingkungan positif serta harmonis dalam bermasyarakat.

Membangun komunikasi sosial dalam pengembangan masyarakat adalah proses interaksi yang didasari oleh akhlak mulia (akhlak al-karimah) dan etika Islami, untuk mencapai kemaslahatan bersama dan memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat. 

Tujuan membangun komunikasi sosial adalah untuk menyampaikan pesan kebaikan, mencegah kemungkaran dan mendorong perubahan sosial yang positif. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, dari Abu Mas'ud Al-Anshari Radhiyallahu'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya" (HR Muslim) Hadis, No, 1893.

Imam Syafi'i juga mengatakan pentingnya menunjukkan kebaikan kepada sesama sebagai bagian integral dari ajaran Islam, yang mencakup aspek amar ma'ruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) dan memberikan nasihat yang baik. 

Dalam Islam, komunikasi yang baik merupakan bagian dari akhlak mulia dan sangat ditekankan.  Karena, komunikasi yang baik akan menjadikan kita pribadi yang saling menghargai satu sama lain. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. (HR Al-Bukhari dan Muslim) Hadis Bukhari, No, 6018, dan hadis Muslim, No, 47.

Halaman :

Terkini