.jpg)
SEBALIK.COM, BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menggelar Seminar Akhir Sinkronisasi Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (RIPJ PID) 2025–2029, Kamis (18/12/2025), di Aula Politeknik Negeri Bengkalis. Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan arah kebijakan IPTEK dengan RPJMD Kabupaten Bengkalis 2025–2029.
Acara menghadirkan narasumber dari BRIN, Sekretaris Bappeda Bengkalis, serta ketua tim penyusun dari Polbeng, didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintah dan SDM, Johansyah Syafri, dan Kepala BRIDA, Fadhlan Fuad Daulay.
Bupati Bengkalis menegaskan bahwa RIPJ PID bukan sekadar dokumen teknis, melainkan kompas strategis untuk memastikan setiap langkah pembangunan daerah berbasis ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi. Sinkronisasi ini sejalan dengan visi “Bengkalis Bermarwah, Maju, Sejahtera, dan Unggul di Indonesia”, dengan prioritas pada Gerakan 1.000 UMKM dan Pengembangan Kawasan Industri Terpadu.
Melalui dokumen ini, pemerintah daerah menargetkan pemanfaatan IPTEK untuk mendorong digitalisasi UMKM, industrialisasi produk unggulan, dan peningkatan daya saing pelaku usaha lokal. Program ini juga mencakup pelatihan, inkubasi bisnis, serta penguatan pusat inovasi agar Bengkalis tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen pengetahuan.
Kepala BRIDA Bengkalis, Fadhlan Fuad Daulay, menambahkan bahwa gerakan 1.000 UMKM dan kawasan industri terpadu diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan UMKM serta integrasi riset dan inovasi.
“Program ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi Kabupaten Bengkalis,” ujarnya. (*)
