SEBALIK.COM , PEKANBARU — Jamaah Tabligh Provinsi Riau memberangkatkan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana di Aceh Tamiang.
Amir Jamaah Tabligh Provinsi Riau, Buya Rozali, menyampaikan bahwa rombongan relawan membawa bantuan menggunakan lima unit kendaraan, terdiri dari tiga truk dan dua mobil double cabin.
“Total ada lima kendaraan yang kita berangkatkan. Saat ini tim masih melakukan persiapan akhir, termasuk pengisian bahan bakar. Perjalanan menuju lokasi diperkirakan memakan waktu sekitar satu setengah hari,” ujar Buya Rozali, Rabu (17/12/2025).
Sebanyak 30 orang relawan turut diberangkatkan untuk mengelola dan mendistribusikan bantuan secara langsung di lokasi terdampak bencana. Bantuan yang dibawa mencakup kebutuhan mendesak hingga sarana pendukung pemulihan pascabencana.
Adapun bantuan tersebut meliputi logistik pangan seperti beras dan mi instan, pakaian layak pakai, serta peralatan kebersihan berupa gerobak, cangkul, dan sekop yang akan digunakan untuk membantu warga membersihkan lingkungan dari sisa material bencana.
Setibanya di Aceh Tamiang, tim akan memfokuskan kegiatan pada pendirian posko bantuan dan dapur umum. Dapur umum ini ditargetkan mampu menyediakan sekitar 500 porsi makanan setiap waktu makan, baik pagi, siang, maupun malam, bagi masyarakat terdampak.
Buya Rozali menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan tidak bersifat sementara. Jamaah Tabligh Riau menerapkan sistem pendistribusian yang terarah dengan memfokuskan bantuan pada satu kampung hingga tuntas sebelum berpindah ke kampung lain, guna memastikan bantuan diterima secara merata.
Selain itu, keberlanjutan program juga dijaga melalui sistem rolling relawan, di mana petugas akan bergantian setiap bulan agar pelayanan dan pendampingan di lokasi bencana tetap berlanjut.
“Bantuan ini merupakan amanah dari masyarakat luas, termasuk sumbangan warga desa yang dikumpulkan melalui masjid-masjid dan dikoordinasikan oleh Markas Jamaah Tabligh,” jelasnya.
Di akhir penyampaiannya, Buya Rozali mengajak seluruh pihak untuk memaknai musibah ini sebagai peringatan agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia menekankan bahwa selain bantuan materi, perbaikan amal ibadah serta terus menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar menjadi solusi jangka panjang bagi keselamatan umat. (Maoelana)