SEBALIK.COM, JAKARTA - Dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencapai titik krusial setelah Forum Sesepuh dan Mustasyar NU yang dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma'ruf Amin, mengeluarkan empat kesimpulan penting pada Sabtu (6/12/2025).
Melalui rapat daring yang diunggah oleh Wapres Ma'ruf Amin di akun Instagram pribadinya, forum tertinggi NU tersebut secara tegas menanggapi polemik yang beredar, terutama mengenai isu pemakzulan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Dalam kesimpulan yang dihasilkan, Forum Sesepuh dan Mustasyar NU, yang salah satunya adalah Kiai Ma'ruf Amin sendiri, memutuskan empat kesimpulan dihasilkan.
Pertama, Forum Sesepuh berpandangan bahwa proses pemakzulan Ketua Umum tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART.
Kedua, forum juga melihat adanya informasi terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum, yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.
Ketiga, forum merekomendasikan agar Rapat Pleno utk menetapkan PJ tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi.
Keempat, Forum Sesepuh dan Musytasar Nahdlatul Ulama mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan.
Kiai Ma'ruf Amin, yang merupakan anggota Mustasyar PBNU, menekankan bahwa forum sesepuh NU menegaskan seluruh polemik di PBNU harus diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal.
"Hal ini demi menjaga kewibawaan jam’iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa," ujar Ma'ruf Amin.
Keputusan ini diharapkan menjadi langkah tegas untuk mendinginkan suhu politik di internal NU dan memastikan bahwa penyelesaian masalah organisasi tetap berada di jalur konstitusional yang telah ditetapkan oleh para pendiri dan sesepuh Nahdlatul Ulama. (Mail Has)