SEBALIK.COM , PEKANBARU – Gubernur Maluku Utara yang juga duta Pos Bantuan Hukum (Posbankum) Nasional, Sherly Tjoanda atau akrab disapa Sherly Laos, memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Riau Abdul Wahid atas keberhasilannya mendorong terbentuknya 1.862 Posbankum di seluruh desa dan kelurahan se-Provinsi Riau.
Kehadiran Sherly di Riau dalam rangka peresmian Posbankum tersebut menjadi momentum penting bagi pemerataan akses keadilan bagi masyarakat hingga ke pelosok desa.
“Hari ini kita menyaksikan prestasi Provinsi Riau yang telah menyelesaikan 1862 Posbankum di seluruh Desa dan Kelurahan se-Riau. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa hasil kolaborasi dari Kanwil Kemenkum, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, seluruh kepala desa dan lurah,” ujar Sherly dalam sambutannya di Pekanbaru, Selasa (21/10/2025).
Sherly yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang humanis menegaskan, hukum harus menjadi jalan dan keadilan sebagai tujuannya.
“Tanpa keadilan, hukum hanya catatan di kertas. Jadikan hukum sebagai kompas, dan keadilan sebagai arah agar kita tiba di tujuan yang benar,” ucapnya penuh makna.
Ia juga menyoroti pentingnya Posbankum di tingkat desa sebagai jembatan antara masyarakat dan keadilan. Menurutnya, banyak warga di desa tidak tahu harus kemana saat mendapat perlakuan tidak adil.
"Kadang karena masalah ekonomi, mereka tidak mampu mencari bantuan hukum ke kota. Posbankum hadir untuk memastikan keadilan bisa dijangkau tanpa batas,” kata Sherly.
Pemerintah menilai langkah Riau ini sebagai model nasional yang menginspirasi daerah lain untuk memastikan keadilan hadir hingga ke tingkat desa, serta menjadi bukti nyata komitmen daerah dalam memperkuat layanan hukum bagi masyarakat kecil.
Inisiatif ini juga menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah daerah, lembaga hukum, dan masyarakat dalam membangun sistem keadilan yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, para kepala daerah se-Riau, Kepala Kanwil Kemenkum Riau, Kejati Riau, Pangdam Tuanku Tambusai, dan Kapolda Riau. (Maoelana)