SEBALIK.COM , PEKANBARU – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau kubu Afrizal Hidayat, Saddam Orbusti, menyatakan pihaknya mendukung langkah islah antara kubu Mardiono dan Agus Suparmanto demi kebaikan dan perbaikan partai ke depan.
“Kalau untuk kebaikan pasti kita dukung semua. Walau agak kesal juga, kenapa islahnya Pak Mar yang jadi, bukan Pak Agus. Padahal kalau dari hasil muktamar kan jelas Pak Agus yang terpilih. Tapi intinya, kalau untuk perbaikan partai ya kita terima saja,” ungkap Saddam, Rabu (8/10/2025).
Meski demikian, Saddam menegaskan harapan besar agar kepengurusan DPP hasil islah dapat mengakomodir rekomendasi Mahkamah Partai, khususnya terkait polemik Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) PPP Riau.
“Kami berharap kepengurusan DPP hasil islah ini mau menindaklanjuti rekomendasi Mahkamah Partai untuk membatalkan hasil Muswilub PPP Riau yang tidak sesuai dengan AD/ART,” ujarnya.
Menurut Saddam, islah sejatinya tidak hanya menyatukan kepentingan politik di tingkat pusat, tetapi juga harus memperhatikan keadilan bagi kader di daerah.
“Kalau pusat sudah berdamai, maka daerah juga harus mendapat kepastian hukum dan kepengurusan yang sah,” tegasnya.
Sebelumnya, dualisme kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berakhir setelah tercapainya kesepakatan untuk berdamai atau islah antara kubu Muhammad Mardiono dengan Agus Suparmanto.
Kesepakatan islah itu disampaikan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas saat menggelar konferensi pers yang digelar di Kantor Kemenkum, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Supratman secara resmi mengeluarkan surat keputusan (SK) yang baru terkait kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2025-2030.
Diketahui, kedua kubu sebelumnya sama-sama saling mengklaim menjadi ketua umum partai berlambang Ka'bah tersebut pasca Muktamar ke-X di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada, Sabtu, 27 September 2025.
Dari hasil islah itu telah disepakati Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum DPP PPP dan Agus Suparmanto sebagai Wakil Ketua Umum.
Sementara untuk Sekretaris Jenderal akan diemban oleh Taj Yasin Maimoen Zubair atau Gus Yasin, dan Bendahara Umum Imam Fauzan Amir Uskara. (Maoelana)