SEBALIK.COM , PEKANBARU – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Erisman Yahya, menegaskan pihaknya sedang mencari formula terbaik agar sekitar 1.800-an tenaga honorer non-database yang tersebar di sejumlah sekolah tetap bisa bekerja dan tidak dirumahkan.
Menurutnya, kondisi ini muncul setelah adanya aturan terbaru pemerintah pusat mengenai penataan tenaga non-ASN.
“Kami di Disdik Riau memahami keresahan para honorer non database. Jumlahnya mencapai 1.800-an orang. Kita sedang mencarikan solusi agar mereka tidak kehilangan pekerjaan,” kata Erisman Yahya kepada sebalik.com, Rabu (8/10/2025).
Erisman menyebut, pihaknya sedang mengkaji pola penganggaran dan mekanisme kerja sama dengan pihak sekolah maupun pemerintah kabupaten/kota.
“Kami ingin memastikan agar penanganan honorer ini tetap sesuai aturan, namun di sisi lain tidak menimbulkan gejolak sosial. Karena mereka sudah lama mengabdi di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Disdik Riau, lanjut Erisman, berupaya agar para honorer non database tetap diberi kesempatan menjalankan tugas, sembari menunggu kebijakan selanjutnya dari pusat.
“Kami berharap ada jalan tengah. Prinsipnya, kami tidak ingin ada honorer yang dirumahkan, apalagi sampai kehilangan penghasilan. Pemerintah daerah akan mencarikan formula yang adil dan sesuai aturan,” tegasnya. (Maoelana)