SEBALIK.COM , KUANSING - Kerusuhan saat penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti mendapat perhatian serius Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, Selasa (7/10/2015).
Ia menyampaikan keprihatinan atas penganiayaan dan pembakaran sepeda motor milik seorang wartawan media online oleh pelaku penambang emas liar saat kerusuhan tersebut.
Wartawan bernama Ayub itu pun dianiaya oleh para pelaku PETI hingga mengalami luka gores di pelipis dan memar bagian wajah.
"Rekan wartawan yang menjadi korban pada kerusuhan siang tadi adalah pahlawan lingkungan. Ia berani mengungkap aktivitas PETI meski mendapat intimidasi," ujar Suhardiman Amby.
Bupati Suhardiman akan mengganti sepeda motor milik Ayub dengan yang baru.
Rencana akan diserahkan pada malam puncak acara HUT ke-26 Kabupaten Kuansing.
"Ini sebagai perhatian dan penghargaan dari saya selaku bupati Kuansing kepada pahlawan lingkungan," ujarnya.
Selain motor seorang wartawan, kerusuhan tersebut juga menimbulkan kerusakan enam mobil.
Keenam mobil tersebut yaitu mobil dinas kapolres, mobil Kabag Ops Kompol Teguh Wiyono, satu bus Polres Kuansing, satu mobil Sat Lantas, satu mobil Satpol PP dan truk Polair pecah di bagian kaca.
Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat mengatakan, situasi sudah berangsur terkendali.
"Mereka (pelaku PETI) tidak terima adanya penertiban. Jadi mereka melampiaskan amarah dengan merusak mobil tim gabungan yang diparkir di lokasi," ujar AKBP R Ricky.
Meski demikian, tindakan anarkis pelaku PETI tidak menimbulkan korban jiwa.
Ia pun mengimbau warga Desa Pulau Bayur dan desa sekitar untuk tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin membuat situasi di Kuansing tidak kondusif.
"Kita minta semua warga agar tenang dan menahan diri. Jangan terpancing dengan isu-isu provokatif," pinta kapolres. (*)
.jpg)
