Kemenag Gandeng Kyai dan Gus Rumuskan Standar Pembangunan Pesantren

Kemenag Gandeng Kyai dan Gus Rumuskan Standar Pembangunan Pesantren
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al Asyhar

SEBALIK.COM, WAJO - Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan perlunya aturan khusus terkait standar pembangunan gedung pesantren. Langkah ini diambil menyusul insiden ambruknya bangunan di Pesantren Al Khoziny yang menelan korban jiwa.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, menyebut bahwa penyusunan aturan tersebut akan melibatkan para kyai, gus, dan pimpinan pesantren.

“Kami semua prihatin atas peristiwa di Pesantren Al Khoziny. Semoga para korban mendapat tempat terbaik dan yang luka segera pulih. Agar tidak terulang, Kemenag bersama kyai, gus, dan stakeholders pesantren akan membahas ketentuan standar bangunan,” ujar Thobib di Wajo, Jumat (3/10/2025).

Thobib mendampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kunjungan ke Wajo pada ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional. Ia menjelaskan, Menag sendiri sudah meninjau langsung lokasi tragedi beberapa hari lalu sebagai bentuk empati sekaligus memahami permasalahan di lapangan.

Menurutnya, musibah ini menjadi pelajaran penting agar pembangunan gedung pesantren ke depan lebih terjamin dari sisi keamanan dan kenyamanan santri.

“Kemenag berkepentingan memastikan seluruh gedung pesantren aman. Karena itu kami akan berdiskusi dengan pimpinan pesantren, serta berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk sosialisasi standar pembangunan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Thobib menegaskan pesantren merupakan lembaga khas Indonesia yang berperan besar dalam pendidikan, budaya, hingga perjuangan bangsa. Pesantren Al Khoziny sendiri bahkan sudah berkiprah lebih dari satu abad dan melahirkan tokoh besar seperti KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

“Masyarakat tidak perlu khawatir menyekolahkan anaknya ke pesantren. Kemenag akan terus mengawal agar hal serupa tidak terjadi lagi,” tandasnya. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index