Tolak Duduk di Kursi, Buya Yahya Puji Akhlak Gubernur Abdul Wahid

Tolak Duduk di Kursi, Buya Yahya Puji Akhlak Gubernur Abdul Wahid

SEBALIK.COM, PEKANBARU – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Rabu (24/9/2025) malam, tak hanya dipenuhi lantunan shalawat dan tausiyah penuh makna. Ada sebuah momen sederhana namun sarat pelajaran yang menyentuh hati para jamaah.

Ketika Buya Yahya memasuki ruang utama masjid, beliau meminta panitia untuk menyiapkan kursi di sampingnya agar bisa ditempati Gubernur Riau Abdul Wahid.

Namun, yang terjadi justru berbeda. Dengan penuh hormat, Wahid menolak duduk di kursi tersebut dan lebih memilih duduk di lantai bersama jamaah.

Alasannya sangat menyentuh. Ia menilai di barisan depan masih ada para orang tua, para ulama, dan tokoh senior termasuk Gubernur Riau terdahulu, Saleh Djasit. Padahal, Buya Yahya sendiri yang meminta Gubri duduk di sisi beliau.

Melihat sikap sang gubernur, Buya Yahya tersenyum dan kemudian memberikan pujian di hadapan ribuan jamaah.

“Yang ditampakkan rupanya akhlaknya dulu. Tidak mau duduk di kursi. Masyaallah, Insyaallah Allah angkat derajatnya orang yang tawaduk di mana pun berada,” ucap Buya Yahya.

Pernyataan Buya Yahya langsung mengundang decak kagum jamaah. Mereka menyaksikan bagaimana seorang pemimpin daerah menampilkan sikap penuh adab dan kerendahan hati.

Bagi sebagian orang, mungkin itu hanya sebuah kursi. Namun, bagi yang hadir malam itu, sikap Gubernur Abdul Wahid menjadi pengingat bahwa akhlak pemimpin bukan hanya tampak dari kebijakan, melainkan juga dari keteladanan sederhana dalam menghormati orang lain. (Maoelana)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index