SEBALIK.COM, DOHA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat para pemimpin Arab dan negara Islam di Doha, Qatar, Senin (16/9/2025), mengecam keras serangan Israel terhadap pemimpin Hamas di ibu kota Qatar. Namun, pertemuan tersebut belum menghasilkan langkah konkret untuk membalas agresi Zionis.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menyebut pengeboman Israel sebagai tindakan licik, terang-terangan, dan pengecut. Serangan itu terjadi saat para pemimpin Hamas menggelar pertemuan membahas proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat.
“Serangan terhadap para mediator membuktikan Israel tidak memiliki niat tulus pada perdamaian,” tegas Sheikh Tamim, seraya menyebut serangan di Gaza telah menewaskan lebih dari 64.800 warga Palestina, dikutip dari Republika.
Sejauh ini, hasil paling nyata dari KTT adalah janji Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama. Namun, detail pelaksanaannya belum diumumkan. GCC hanya menegaskan akan menggelar pertemuan komando militer terpadu di Doha.
Meski pernyataan bersama KTT mengecam Israel dan menegaskan solidaritas penuh pada Qatar, tidak ada keputusan politik maupun ekonomi langsung yang diumumkan. Beberapa negara mendesak langkah lebih keras. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendorong sanksi ekonomi dan membawa Israel ke pengadilan internasional. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan, sementara Pakistan mengusulkan pembentukan satuan tugas Arab-Islam serta penangguhan keanggotaan Israel di PBB.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menilai serangan Israel sebagai pelanggaran serius hukum internasional dan memperingatkan konsekuensi berbahaya. Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga menekan agar negara Muslim memutus hubungan dengan Israel.
Meski demikian, deklarasi akhir KTT tetap sebatas kecaman. Qatar menyatakan akan menempuh jalur hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel melalui Dewan Keamanan PBB, Liga Arab, OKI, dan GCC.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melakukan perjalanan ke Israel untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang kembali mengancam akan menargetkan Hamas bila Qatar tak mengusir mereka. Namun, Presiden AS Donald Trump menegaskan Israel tidak akan menyerang Qatar lagi.
Pengamat hubungan internasional, Andrea Dessi, menyebut KTT Doha menandai perubahan nada di antara negara Arab dan Islam. “Di tingkat retorika, ini awal penyatuan dan perubahan cara berpikir. Namun, tindakan nyata harus menyusul,” ujarnya. (*)