Dibalik kembali Jernihnya Air Batang Kuantan

Buah Kolaborasi Wahid, Herry Men dan Datuk Panglimo Dalam

Buah Kolaborasi Wahid, Herry Men dan Datuk Panglimo Dalam
Ilustrasi

SEBALIK.COM, TALUKKUANTAN - Ada satu kejutan yang terjadi di balik meriahnya even Pacu Jalur Nasional di Kuantan Sengingi tahun 2025 ini. Apa itu? Air sungai Batang Kuantan yang menjadi arena adu cepat jalur tahun ini jauh lebih jernih dari tahun sebelumnya. Bahkan fenomena ini konon baru terjadi setelah 25 tahun.

Tentu banyak yang kaget dan terheran heran, bagaimana Batang Kuantan yang biasanya berwarna keruh seperti kopi susu kini jadi jernih kembali. Semua itu ternyata akibat ditertibakannya puluhan PETI ilegal di sepanjang Batang Kuantan yang membentang dari Sumatera Barat sampai Indragiri itu.

Operasi pembersihan tambang emas ilegal di sepanjang Batang Kuantan dimulai secara massif sejak Kamis,  31 Juli 2025. Operasi yang dikomandoi Gubernur Riau Abdul Wahid dan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan (Herry Men) itu melibatkan personel Polri, TNI, satpol PP dan semua stakeholder.

Gubernur Abdul Wahid dalam apel penertiban PETI ilegal itu mengatakan harapan agar kawasan Tepian Narosa dapat segera bebas serta steril dari segala bentuk kegiatan ilegal yang dapat merusak lingkungan.

"Kami berharap air Sungai Batang Kuantan kembali jernih dan sehat, serta mampu memberikan kontribusi positif dalam menunjang kehidupan masyarakat Kuantan Singingi, baik dari aspek pertanian, perikanan, maupun kebutuhan sehari-hari," tegas Gubernur.

Kapolda Riau Herry Men secara tegas memberi atensi pada misi khusus itu. Wakapolda Riau Brigjend Jossy Kusumo bahkan berhari-hari memimpin penertiban di sepanjang sungai.

Pada peninjauan kesiapan akhir helat Pacu Jalur 19 Agustus kemarin, Gubernur memuji dan berterima kasih kepada Kapolda Riau dan jajaran. Bupati Suhardiman Amby juga tak kalah girangnya.

"Kualitas air sudah semakin baik jenderal, sudah jernih," ujar Suhardiman Amby.

Begitulah, jernihnya air Batang Kuantan yang menjadi Marwah masyarakat Kuansing bukan terjadi tiba tiba. Butuh kepemimpinan yang kolaboratif, saling mendukung dan kordinasi yang baik antar pemangku kebijakan. Even Pacu jalur 2025 yang mendunia ini akan dikenang karena satu kejutan setelah 25 tahun yakni airnya yang mengalir jernih dan indah dipandang mata.

"Terimakasih Gubernur Abdul Wahid, Bapak Jendral Herry Men dan jajaran, terima kasih Datuk Panglima Dalam Suhardiman Amby," ujar seorang warga di tepian Narosa yang indah. (Djie)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index