SEBALIK.COM , TALUKKUANTAN - Viralnya aura framing pacu jalur oleh bocah jalur Dikha membuat event pacu jalur nasional tahun ini begitu menyedot antusiasme masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia juga internasional.
Yakub pemuda asal Masa Lembu, Madura yang bekerja di Bandung rela bertahan hidup dengan tinggal di Pekanbaru satu bulan demi menonton event tahunan di Tepian Narosa, Taluk Kuantan.
Yakub, sudah berniat menonton pacu jalur sejak sebulan lalu. Ia awalnya ke Pekanbaru menghadiri kegiatan ormas kepemudaan di Siak pada 25 Juli 2025.
Ia mendarat di Pekanbaru pada23 Juli dan tinggal di rumah sahabatnya. Sambil menunggu event pacu jalur, Yakub menghabiskan waktu mengunjungi teman dan kolega di Indragiri Hilir, Kampar, dan Dumai.
Kemudian pada Selasa (19/8) malam Yakub bersama beberapa sahabat berangkat ke Taluk Kuantan.
Ia begitu bersemangat, sebab baginya menyaksikan langsung pacu jalur di Tepian Narosa adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Rasa penasaran, kekaguman memuncah di hari pertama pembukaan Pacu Jalur yang memang tahun ini benar benar sangat menyita perhatian masyarakat banyak.
"Tak bisa diungkapkan dengan kata kata, saya benar benar kagum dengan tradisi dan budaya pacu jalur ini. Sungguh senang akhirnya bisa menyaksikan langsung di sini di Tepian Narosa," ungkap Yakub.
Perjuangannya bertahan hidup sebulan di Riau demi menonton pacu jalur terbalas sudah dengan hadir diantara ribuan orang di Tepian Narosa.
"Tidak sia sia setelah sebulan bertahan di Pekanbaru akhirnya sekarang melihat anak Jalur yang menari nari di ujung Jalur (perahu). Selama ini hanya menonton di media sosial dan televisi," ujar Yaqub kepada Sebalik.com di Tepian Narosa, Rabu (20/8/2025).
Begitulah, di sebalik meriahnya pacu jalur tahun ini, ada kisah kisah perjuangan dari banyak orang yang rela jauh jauh datang dari luar Riau untuk menyaksikan pacu jalur yang sedang viral itu. Yakub hanya salah satu, dari kisah itu. (djie)