Helikopter Water Bombing Karhutla Ditarik Pusat, Kepala BPBD Riau: Tim Kewalahan Cari Air

Sabtu, 15 November 2025 | 16:59:06 WIB
Helikopter water boombing ditarik pusat dari Riau.

SEBALIK.COM, PEKANBARU - Perjuangan tim gabungan di Riau untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi kendala yang cukup serius.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD) Riau mengonfirmasi bahwa seluruh armada helikopter water bombing yang sebelumnya bertugas di Bumi Lancang Kuning telah ditarik kembali ke pusat karena kontrak habis.

Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, menyebut situasi ini memaksa upaya pemadaman hanya bisa dilakukan oleh tim darat, padahal Karhutla masih melanda empat kabupaten, yakni Kampar, Rokan Hilir, Siak, dan Bengkalis.

"Pemadaman terus dilakukan oleh petugas gabungan. Namun, tim juga sempat mengalami kendala dalam mendapatkan sumber air," ujar Edy, Sabtu (15/11/2025).

Keputusan penarikan ini menjadi pukulan telak. Sebelumnya, Pemprov Riau memiliki 11 unit helikopter yang disiagakan untuk penanganan karhutla. Termasuk jenis-jenis andalan seperti Blackhawk UH-60A, Mi-8AMT, dan Superpuma A533212.

Ketiadaan bantuan udara ini menjadikan tim darat harus berjuang ekstra keras melawan api, terutama di lokasi yang sulit dijangkau.

Meskipun secara umum karhutla di Riau masih diklaim terkendali dan beberapa daerah mulai diguyur hujan dengan intensitas rendah, Pemprov riau tetap mencoba mencari bantuan.

"Helikopter di Riau sekarang tidak ada lagi, sudah ditarik ke pusat lagi. Tapi kami sedang mengajukan bantuan helikopter lagi mengingat saat ini masih terjadi Karhutla di Riau," tegas Edy.

Saat ini, fokus utama BPBD memaksimalkan kerja tim darat di empat wilayah yang masih berjuang melawan api, sambil berharap pengajuan helikopter water bombing yang baru segera disetujui untuk menghindari karhutla meluas tak terkendali. (Mail Has)

Terkini