SEBALIK.COM - Dalam konferensi pers pengumuman tersangka kasus dugaan pemerasan di lingkungan Pemprov Riau, Rabu (5/11/2025), suasana sempat tegang ketika seorang wartawan melontarkan pertanyaan tajam kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wartawan yang belum diketahui identitasnya itu menyampaikan pertanyaan tajam terkait dinamika politik di Riau, terutama soal hubungan antara Gubernur Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto yang disebut tengah berseteru.
“Sebenarnya kalau kepala daerah ini kan satu paket. Kepala daerah dan wakilnya. Yang kita tahu setelah dilantik baru dua bulan, itu berantem. Kemudian kita melihat, di lokal itu sendiri melihat bahwa itu ada rangkaian yang memang bau politis sekali. Bahkan sudah dibunyikan bahwa "Gubernur Riau tertangkap, Wakil Gubernur tertimpa durian runtuh". Ya saya berharap bisa menjawab hal-hal seperti ini agak menarik. Karena jangan sampai KPK itu menjadi bagian dari yang meruntuhkan durian,” ujar wartawan tersebut dengan nada tegas.
Wartawan itu juga menyinggung rekam jejak Wagubri SF Hariyanto yang pernah menjabat sebagai sekda dan kadis PUPR Riau, serta sempat diperiksa KPK beberapa kali diduga karena aksi flexing di Hotel bintang lima The Ritz Carlton Jakarta.
"Apakah KPK tidak melihat ada rangkaian yang sama misalkan. Pertama, saya ingin KPK menjawab, apakah benar KPK tidak ada dalam proses "Durian runtuh" itu? Terus kemudian, apakah KPK juga akan melakukan pengembangan misalkan ke proyek-proyek lain atau berlaku mundur ke Gubernur sebelumnya, atau Kadis PUPR sebelumnya. Karena ini kan bukannya ujug-ujug. Dia juga pernah diperiksa kok," ujar wartawan tersebut.
Pertanyaan tersebut sontak menarik perhatian seluruh peserta konferensi pers karena dinilai menohok dan berani menyinggung isu politik sensitif di balik penanganan kasus korupsi di Riau. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa wartawan yang melontarkan pernyataan tersebut. (Maoelana)