BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah dari Malaysia

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 01:19:00 WIB

SEBALIK.COM, PEKANBARU - Gelombang deportasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah dari Malaysia kembali terjadi. Kamis (16/10/2025), Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau memfasilitasi kepulangan 41 PMI bermasalah yang tiba melalui Pelabuhan Internasional Dumai.

Kepala BP3MI Riau Fanny Wahyu Kurniawan menyampaikan, dengan kedatangan rombongan ini, total PMI ilegal dan bermasalah yang difasilitasi pemulangannya melalui Riau sejak awal tahun telah mencapai 2.171 orang.

“Jumlah ini menunjukkan tingginya risiko bekerja secara nonprosedural dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus mengedukasi masyarakat,” tegas Fanny, Jumat (17/10/2025).

Rombongan tiba di Dumai sekitar pukul 12.10 WIB menggunakan Kapal Indomal Dynasty, sebagai tindak lanjut surat resmi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru.

Setibanya di pelabuhan, para PMI menjalani pemeriksaan dokumen oleh Imigrasi Kota Dumai dan pemeriksaan kesehatan awal oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan. Seluruhnya dinyatakan dalam kondisi stabil dan tidak membutuhkan perawatan medis khusus.

Selanjutnya, PMI dibawa ke Pos Pelayanan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kota Dumai untuk proses registrasi IMEI di Bea Cukai serta pendataan di Rumah Ramah Pekerja Migran Indonesia.

“Sebagai bentuk kehadiran negara, BP3MI memberikan paket sanitasi berisi pakaian, sandal, alat mandi, dan kebutuhan dasar lainnya kepada seluruh PMI,” jelas Fanny.

Selain pendataan, para pekerja juga mendapat pengarahan mengenai bahaya bekerja ke luar negeri secara nonprosedural, guna mencegah mereka kembali menjadi korban atau mengulangi pelanggaran yang sama.

Dari total 41 PMI tersebut, 27 orang laki-laki dan 14 perempuan, dengan sebaran terbanyak berasal dari Sumatera Utara (15 orang), disusul Aceh (8 orang), Jambi (6 orang), dan Riau (4 orang). Sisanya berasal dari Jawa Timur, NTB, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Sulawesi Tenggara.

“BP3MI akan terus berkomitmen memberikan pelindungan dan layanan terbaik bagi para pekerja migran yang berangkat secara prosedural,” pungkas Fanny. (*)

Terkini