Brimob Polda Riau Bantu Polres Kuansing Buru Pelaku Kerusuhan PETI

Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:43:59 WIB
Brimob Polda Riau backup Polres Kuansing memburu pelaku kerusuhan penertiban PETI di Desa Pulau Bayur, Cerenti.

SEBALIK.COM , KUANSING -  Brimob Polda Riau bantu Polres Kuansing mengamankan situasi tetap kondusif setelah kerusuhan saat penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Pulau Bayur, Cerenti beberapa waktu lalu.

Kapolres AKBP R Ricky mengatakan, untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif, Polres Kuantan Singingi melaksanakan Apel dan Patroli skala besar di Lapangan Apel Polsek Cerenti.

Patroli gabungan Brimob Polda Riau, Samapta Polda Riau, serta jajaran Polres dan Polsek Kuansing dengan total 209 personel.

"Apel dan patroli skala besar ini turut dihadiri oleh Komandan Batalyon A Pelopor Brimob Polda Riau AKBP Jhon Firdaus," ujarnya.

Ia menegaskan, kegiatan ini bukan untuk menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat, melainkan untuk menunjukkan kehadiran negara dalam memberikan rasa aman dan damai.

Selama patroli berlangsung, semua personil diwajibkan mengedepankan humanisme melalui pendekatan.

"Kehadiran personil di lokasi untuk menciptakan situasi aman dan kondusif, kami juga menyerap aspirasi masyarakat Desa Pulau Bayur," ujarnya.

Polisi juga memburu para pelaku pengrusakan dan penganiayaan terhadap seorang wartawan saat kerusuhan penertiban PETI di Desa Pulau Bayur, Cerenti.

Pencarian para pelaku dilakukan sejak Selasa (14/10/2025) setelah imbauan menyerahkan diri tidak digubris para pelaku.

"Sebelum pencarian Polres Kuansing juga telah melayangkan surat panggilan terhadap para terduga. Kami juga telah berkoordinasi dengan kepala desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat, namun imbauan-imbauan itu tidak digubris para terduga," ujar AKBP R Ricky, Rabu (15/10/2025).

Dalam penyelidikan untuk menangkap para terduga, Tim Macan Kayuah Polres Kuansing mendatangi rumah para terduga pelaku.

Mereka melakukan wawancara dengan warga sekitar, serta memantau keberadaan pelaku di lingkungan tempat tinggal.

"Namun dari hasil penyelidikan sementara, para terduga pelaku diduga telah meninggalkan Desa Pulau Bayur sejak peristiwa penganiayaan terjadi. Saat petugas mengecek, rumah-rumah pelaku ditemukan dalam keadaan terkunci dan kosong," ujar AKBP R. Ricky.

Selain itu, penyelidikan menghadapi sejumlah kendala. Di antaranya nomor telepon pelaku tidak aktif dan sikap tidak kooperatif.

Sebagian warga yang terkesan menutup-nutupi keberadaan pelaku juga menyulitkan penyelidikan.

Kendati demikian, AKBP R Ricky menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya maksimal untuk mengungkap dan menangkap pelaku.

“Polres Kuansing berkomitmen menuntaskan perkara ini hingga para pelaku berhasil diamankan. Kami juga meminta kerja sama dari masyarakat agar bersikap terbuka dan memberikan informasi yang akurat jika mengetahui keberadaan para pelaku. Polres Kuansing menjamin kerahasiaan identitas masyarakat yang membantu aparat dalam penegakan hukum,” sebut kapolres.

Ia menghimbau agar masyarakat tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berpotensi menimbulkan kerusuhan susulan. (*)

Terkini