SEBALIK.COM, JAKARTA – CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, kembali membuat pernyataan tegas melalui unggahan terbarunya di akun Instagram pribadinya, @irwandiferry. Pesan terbuka yang ia sampaikan kali ini ditujukan kepada seorang jenderal.
Dalam postingannya, Ferry turut mengunggah tangkapan layar sebuah artikel berjudul “Jenderal TNI Tiba-Tiba ke Polda Metro, Sebut Ada Dugaan Pidana CEO Malaka Project Ferry Irwandi”.
“Dear jenderal. Saya tidak lari kemana-mana, setelah nomor saya didoxing pun saya tidak pernah ganti nomor, jadi sampai sekarang kalau bilang pernah coba kontak, saya tidak pernah dikontak. Terima kasih,” tulis Ferry di akun Instagramnya, Senin (8/9/2025).
Ferry menegaskan dirinya tidak akan bersembunyi dan siap menghadapi segala konsekuensi dari sikap yang ia ambil.
“Oh ya satu lagi, saya siap menghadapi semuanya, tenang saja, saya tidak pernah dididik jadi pengecut atau penakut,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa kebebasan berpikir dan menyuarakan pendapat merupakan hak yang tak bisa dibungkam.
“Saya sampaikan satu hal, ide tidak bisa dibunuh atau dipenjara,” tegas Ferry.
Unggahan Ferry itu langsung menyita perhatian publik. Hingga berita ini diturunkan, postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 4 juta kali, disukai 463 ribu akun, dan dipenuhi 20,7 ribu komentar.
Sejumlah warganet terlihat memberi dukungan moril untuk Ferry. Ada yang menyebutnya sebagai sosok berani, ada pula yang mengingatkan agar ia tidak gentar menghadapi tekanan, serta percaya bahwa kebenaran pada akhirnya akan terbukti.
“Semoga Tuhan yang Maha Kuasa selalu melindungi Bung Ferry! Panjang umur perjuangan,” tulis akun @nurul_ismyin dalam kolom komentar.
Sebelumnya, jajaran TNI diketahui berkonsultasi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk menjajaki kemungkinan laporan tindak pidana yang dilakukan oleh Ferry Irwandi. Konsultasi ini berlangsung pada Senin (8/9/2025).
Komandan Satuan Siber TNI, Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan fakta adanya dugaan tindak pidana setelah melakukan patroli siber. Namun, ia enggan merinci dugaan pelanggaran tersebut.
“Nanti akan ada proses penyidikan. Nanti akan kita lanjutkan,” kata Juinta. (Maoelana)