Bupati Kuansing Tegaskan Perpustakaan sebagai Pusat Literasi Inklusif dan Ramah Masyarakat

Bupati Kuansing Tegaskan Perpustakaan sebagai Pusat Literasi Inklusif dan Ramah Masyarakat

SEBALIK.COM, TELUK KUANTAN – Bupati Kuantan Singingi, Dr. H. Suhardiman Amby, MM menegaskan bahwa perpustakaan harus menjadi rumah ilmu yang terbuka, inklusif, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Penegasan tersebut disampaikannya saat membuka secara resmi Festival Literasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kuantan Singingi, Jumat (19/12/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Suhardiman menyampaikan bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, fungsi perpustakaan kini telah berkembang, tidak hanya sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran, ruang kreativitas, dan wadah pengembangan pengetahuan masyarakat.

“Perpustakaan harus menjadi rumah ilmu, tempat masyarakat belajar, berdiskusi, dan memperluas wawasan. Literasi merupakan fondasi utama dalam membangun daerah yang maju dan berdaya saing,” ujar Bupati.

Ia juga menekankan bahwa literasi di era digital tidak sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi mencakup kemampuan memahami, memilah, serta menyaring informasi secara kritis. Oleh karena itu, penguatan literasi harus berjalan seiring dengan pembentukan karakter, khususnya bagi generasi muda sejak usia dini.

“Kita tidak hanya dituntut untuk membaca, tetapi juga memahami dan menyaring informasi. Literasi harus sejalan dengan penguatan karakter generasi muda,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kuantan Singingi, Shanti Evi Dimeti, SH, dalam laporannya menyampaikan bahwa Festival Literasi merupakan bagian dari program berkelanjutan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, literasi menjadi pondasi penting dalam pembangunan manusia sekaligus mencerminkan transformasi digital di daerah.

Ia menjelaskan, tema Festival Literasi tahun ini, “Literasi Pembangunan Manusia Indonesia”, selaras dengan semangat membangun SDM yang adaptif, kritis, dan berdaya saing di era digital. Kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan berbagai pemangku kepentingan.

Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dispersip Kabupaten Kuantan Singingi dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan terkait layanan literasi nonformal berbasis inklusi sosial. Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas akses literasi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan pemasyarakatan.

Festival Literasi diikuti oleh peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SLTP, SLTA hingga SLB, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan literasi yang inklusif dan merata.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kuansing Sunardi Ependi, SH, MH, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi H. Suhelmon, MA., C.Qem, unsur Forkopimda, para kepala OPD, serta undangan lainnya.

Melalui Festival Literasi ini, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi berharap budaya literasi semakin tumbuh dan mengakar di tengah masyarakat sebagai bagian penting dalam mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas dan berkarakter. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index