SEBALIK.COM, PEKANBARU – Wakil Bupati Rokan Hilir, Jhony Charles, mendesak percepatan perbaikan ruas jalan lintas serta penataan antrean bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Lancang Kuning 2025 di Gedung Balai Serindit, Pekanbaru, Kamis (18/12/2025).
Dalam forum yang dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi Riau, TNI-Polri, kepala daerah, serta instansi terkait tersebut, Wabup Jhony Charles menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur sebagai faktor utama keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat selama libur panjang akhir tahun.
Ia secara khusus menyoroti kondisi ruas jalan Mahato–Simpang Menggala, termasuk kawasan Simpang Brimob, yang mengalami kerusakan berat dan kerap memicu kemacetan serta membahayakan pengguna jalan.
“Di lapangan, kondisi jalan tidak sepenuhnya sesuai dengan paparan teknis. Kerusakan cukup parah dan ini perlu penanganan segera,” tegasnya.
Selain itu, Wabup juga menggarisbawahi kondisi ruas Simpang Balang–Simpang Batang, Simpang Batang–batas Kota Dumai, serta Simpang Batang–Simpang Bangko. Meski lubang jalan terlihat kecil, kedalamannya dinilai berbahaya dan telah menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Di sektor energi, Jhony Charles meminta perhatian serius terhadap antrean BBM di sejumlah SPBU di Rokan Hilir yang kerap menimbulkan kemacetan di jalan lintas provinsi. Ia mengusulkan kebijakan khusus bagi kendaraan layanan darurat, seperti ambulans, agar tidak diwajibkan mengantre dalam situasi kegawatdaruratan.
Wabup juga menyinggung kondisi jalan tol Pekanbaru–Dumai yang tengah dalam tahap perbaikan. Ia meminta pengaturan lalu lintas di lokasi pekerjaan dipermudah dan rambu diperjelas, khususnya pada malam hari, guna meminimalkan risiko kecelakaan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, menyampaikan bahwa Operasi Lilin Lancang Kuning 2025 merupakan agenda strategis yang harus dilaksanakan secara kolaboratif dan berbasis mitigasi risiko, mengingat Riau saat ini berada pada puncak musim hujan dengan potensi banjir dan longsor di sejumlah wilayah.
Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan menambahkan bahwa Operasi Lilin akan berlangsung selama 14 hari, dengan pengamanan lebih dari 1.700 objek vital, didukung pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu di jalur transportasi, pusat ibadah, kawasan wisata, dan pusat keramaian.
Rapat koordinasi tersebut secara resmi dibuka oleh Kapolda Riau sebagai tanda dimulainya rangkaian persiapan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Provinsi Riau. (*)