SEBALIK.COM, DUMAI - Kegiatan Business Matching Roro Dumai–Melaka 2025 yang digelar di The Zuri Hotel and Convention Dumai pada 14–16 November 2025 berlangsung sukses dan penuh gairah. Sebanyak 200 pengusaha dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand hadir untuk menjajaki peluang bisnis sekaligus memperluas jejaring lintas negara.
Acara dibuka oleh Plt. Gubernur Riau SF Hariyanto bersama Wali Kota Dumai H. Paisal, menandai komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat konektivitas ekonomi kawasan dan mendorong kolaborasi internasional.
Rangkaian Business Matching dimulai dengan sesi perkenalan sesuai bidang usaha masing-masing. Setelah itu, para pengusaha memasuki sesi dialog intens untuk menggali potensi usaha yang dapat dikembangkan bersama. Interaksi lintas negara—Indonesia–Malaysia, Malaysia–Thailand, hingga Indonesia–Thailand—menjadi warna utama yang membuat kegiatan ini semakin bernilai strategis.
Panitia juga menyediakan ruang bagi peserta untuk berkomunikasi lintas-sektor, memperluas kemungkinan kolaborasi di luar bidang utama mereka.
Ketua Penyelenggara, Muhammar Arief, mengapresiasi jalannya kegiatan yang dinilai optimal, dengan seluruh peserta menunjukkan komitmen kuat membangun relasi bisnis. Ia berharap komunikasi yang terjalin menjadi titik awal ekspansi usaha hingga ke tingkat regional.
Sementara itu, Ketua KADIN Kota Dumai, Zulfan Ismaini, menilai antusiasme peserta sebagai sinyal positif bahwa kerja sama multilateral ini dapat segera menghasilkan manfaat nyata—terutama bagi pelaku usaha Dumai yang turut dilibatkan.
Dukungan juga datang dari Direktur CIMT, Mr. Amri Bukhairi Bakhtiar, yang tampak aktif mengunjungi setiap klaster usaha selama acara. Ia mengaku terkesan dengan energi dan semangat para peserta.
“Kami benar-benar takjub melihat antusiasme para pengusaha. Besar harapan kami kegiatan ini dapat mendorong perluasan bisnis mereka ke tingkat regional,” ujarnya.
Mr. Amri menambahkan, Business Matching ini direncanakan menjadi agenda tahunan, dengan peluang besar bagi Kota Dumai kembali menjadi tuan rumah mengingat posisinya yang strategis sebagai penghubung tiga negara. (*)