SEBALIK.COM , PEKANBARU — Dalam upaya menghidupkan kembali tradisi keilmuan dan memperkuat dialog antara agama, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat Melayu kontemporer, Pengurus Masjid Al-Maqari Provinsi Riau resmi membentuk Lembaga Kaji Melayu dan Islam (LKMI) Al-Maqari.
Pembentukan lembaga ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Pengurus Masjid Al-Maqari Provinsi Riau Nomor: Kpts.05/X/2025 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Pengurus LKMI Al-Maqari Periode 2025–2030.
Ketua Masjid Al-Maqari, Ustadz Norham Abdul Wahab menilai perlunya wadah yang mampu menjembatani ulama, akademisi, dan komunitas untuk membangun kembali ekologi pengetahuan yang sehat dan produktif di tengah tantangan zaman.
“Masjid harus kembali menjadi pusat peradaban. LKMI hadir untuk menjadi ruang dialog dan kajian yang mempertemukan nilai-nilai keislaman dengan khazanah kemelayuan dalam konteks kekinian,” ujar Norham, Selasa (11/11/2025).
Norham berharap lembaga ini bisa menjadi motor penggerak lahirnya gerakan intelektual berbasis masjid, dengan program kerja yang meliputi kegiatan bulanan, triwulanan, tahunan, hingga multiyears.
Adapun fokus utama LKMI, lanjut Norham, adalah penguatan literasi keagamaan dan kebudayaan, riset, serta pengembangan diskursus publik yang konstruktif.
“LKMI bukan hanya ruang kajian, tetapi juga ruang karya. Kita ingin mengembalikan semangat masjid sebagai tempat lahirnya ide-ide besar bagi kemajuan umat dan bangsa.”
Dengan terbentuknya LKMI Al-Maqari, Masjid Al-Maqari meneguhkan diri sebagai pusat gerakan ilmu dan kebudayaan Islam-Melayu di Riau, sekaligus menandai babak baru kebangkitan intelektual Islam berbasis masyarakat.
Adapun susunan pengurus LKMI Al-Maqari Periode 2025–2030 adalah sebagai berikut:
Ketua: Mahmud H. Wafi
Sekretaris: Agus Nurwansyah
Anggota: Al Sukri, Khoirul Basar, Andre Teen Novtriza, James Bond, dan Jelprison Ojel. (Maoelana)
