SEBALIK.COM, INHU - Di tengah deretan rumah permanen yang tampak kokoh di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat Barat, berdiri satu bangunan sederhana dari papan. Usianya tua, berdinding tipis, dengan atap yang sudah lama menyerah pada hujan deras dan panas terik.
Bagi Kaswadi, rumah tersebut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan simbol perjuangan dan keteguhan hati. Namun, di balik dinding rapuh itu, ada rasa khawatir setiap kali hujan turun, ada cemas ketika angin kencang bertiup, dan ada doa yang tak pernah putus agar suatu hari keluarganya bisa merasakan rumah layak seperti tetangga-tetangga di sekitarnya.
Hari Rabu (1/10/2025) menjadi hari yang tak akan pernah dilupakan Kaswadi sekeluarga. Gubernur Riau, Abdul Wahid, hadir langsung membawa kabar gembira.
Gubri memberikan bantuan program rumah layak huni senilai Rp70 juta dari Pemprov Riau bekerja sama dengan Baznas. Rumah papan sederhana itu akan segera bertransformasi menjadi hunian yang lebih kokoh, sehat, dan nyaman.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyerahkan bantuan rumah layak huni untuk keluarga Pak Kaswadi. Semoga bermanfaat dan menjadi tempat tinggal yang aman serta nyaman bagi keluarga,” ujar Gubernur dengan penuh harap.
Baginya, rumah adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi negara. Ia ingin program ini tak hanya berhenti di satu desa, tetapi menjangkau pelosok-pelosok Riau, agar setiap keluarga kecil merasakan kehadiran pemerintah.
Di hadapan gubernur, Kaswadi tak kuasa menahan haru. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengucapkan terima kasih yang tak henti-hentinya.
“Rumah ini memang sudah tidak layak lagi ditempati, bocor di mana-mana. Sekarang kami bisa memiliki tempat tinggal yang lebih baik. Terima kasih Pak Gubernur atas perhatian ini,” ucapnya lirih namun penuh ketulusan.
Sementara itu, Eli Nurkasih, istri Kaswadi, tak kuasa membendung rasa syukur. Baginya, kehadiran orang nomor satu di Riau itu bukan hanya soal menyerahkan bantuan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa seorang pemimpin bisa hadir langsung merasakan denyut kehidupan rakyatnya.
“Kayak mimpi bagi kami, senang betul rasanya. Terima kasih banyak Pak Gubernur, semoga kebaikan bapak selalu dibalas dengan keberkahan,” tuturnya sambil mengusap air mata bahagia.
Bagi keluarga kecil ini, rumah baru bukan hanya bangunan dengan dinding kokoh dan atap kuat. Lebih dari itu, rumah baru adalah simbol harapan, bukti bahwa doa panjang akhirnya dijawab, dan pengingat bahwa masih ada kepedulian yang nyata dari pemerintah untuk rakyat kecil.
Dan di Desa Sungai Beringin, sebuah rumah papan yang rapuh akan segera berganti wajah menjadi hunian layak, tempat di mana Kaswadi, Eli, dan anaknya bisa menjalani hari-hari dengan lebih tenang, aman, dan penuh rasa syukur. (Maoelana)