SEBALIK.COM, INHIL – Suasana Desa Limau Manis, Kecamatan Kemuning, Rabu (1/10/2025), tampak berbeda. Senyum para siswa berseragam putih abu-abu dan guru yang berbaris menyambut kedatangan Gubernur Riau Abdul Wahid, menjadi saksi momen bersejarah: peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kemuning.
Bagi Wahid, pembangunan sekolah di pelosok ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan langkah strategis untuk menekan angka putus sekolah. Ia menyadari, jarak dan biaya sering menjadi kendala utama anak-anak desa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA.
“Bukan karena mereka tidak mau sekolah, tapi karena jaraknya jauh dan biaya hidup di kota mahal. Banyak orang tua tak sanggup membiayai anaknya ngekos atau tinggal jauh dari rumah,” tegasnya.
Wahid bercerita, gagasan pendirian sekolah ini lahir dari aspirasi masyarakat. Saat itu ia hanya meminta satu syarat: tanah harus tersedia. Desa pun menyiapkan lahan seluas satu hektare. “Anggaran sudah ada. Tahun ini kita bangun tiga ruang kelas dulu, tahun depan bertahap kita tambah. Yang penting kita mulai, dan kita jaga komitmennya,” ujarnya.
Lebih dari sekadar gedung, Wahid ingin sekolah ini menjadi pusat pembentukan karakter. Ia menitip pesan kepada kepala desa dan warga agar menjaga lingkungan sekolah tetap bersih, rapi, dan penuh etika.
Ia menekankan, pembangunan SMAN 3 Kemuning adalah buah kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah provinsi menanggung pembangunan, sementara desa menyediakan tanah. “Kalau beli tanah pakai APBD, berat. Tapi karena kita gotong royong, pembangunan jadi mungkin. Ini model pembangunan masa depan yang kolaboratif,” tutupnya. (*)