Desa Teluk Pambang akan Hadirkan Wisata Kunang-kunang Mangrove

Desa Teluk Pambang akan Hadirkan Wisata Kunang-kunang Mangrove
Kawasan mangrove di Desa Teluk Pambang akan dijadikan destinasi wisata kunang-kunang.

SEBALIK.COM , BENGKALIS – Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau akan menjadi destinasi wisata baru yang menarik perhatian.

Jika selama ini, hutan mangrove hanya dikenal sebagai benteng alami dari abrasi, Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Teluk Pambang akan menjadikannya ruang wisata unik, wisata kunang-kunang mangrove.

Rencananya, wisata malam penuh cahaya alami ini akan mulai digelar pada akhir November 2025.

“Keindahan cahaya kunang-kunang di tengah hutan mangrove adalah daya tarik yang tidak dimiliki banyak daerah lain,” kata Ketua LPHD Teluk Pambang, Indra Sukmawan dikutip, Sabtu (13/9/2025).

Menurutnya, wisata ini akan menjadi ciri khas desa, sekaligus cara untuk meningkatkan ekonomi warga tanpa merusak alam.

Kunang-kunang, atau yang oleh sebagian orang disebut kica-kica, memang sudah jarang terlihat.

Anak-anak Gen Z mungkin bahkan belum pernah menyaksikan serangga mungil ini berpendar di malam hari.

Padahal, di masa lalu, cahaya hijau kekuningan mereka adalah bagian dari kehidupan pesisir. Penebangan liar dan hilangnya habitat membuat serangga bercahaya ini semakin langka.

Lewat wisata ini, masyarakat diajak bernostalgia sekaligus menjaga warisan alam yang hampir hilang.

“Kalau dikelola dengan baik, masyarakat bisa langsung merasakan manfaat. Mulai dari jadi pemandu, menyediakan perahu, kuliner, sampai homestay,” imbuh Hasnur Rasid, pendamping lokal desa dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).

Lebih dari sekadar atraksi malam, ekowisata kunang-kunang menjadi sarana edukasi lingkungan.

Pesannya sederhana: hutan tidak hanya bernilai jika ditebang, tetapi justru lebih berharga jika dijaga.

Dengan melibatkan banyak pihak, masyarakat semakin sadar bahwa kelestarian mangrove adalah kunci agar cahaya kunang-kunang tidak benar-benar padam.

Teluk Pambang kini bersiap membuka diri bagi wisatawan. Dengan hutan mangrove yang terjaga, hembusan angin laut, dan kerlip kunang-kunang di malam hari. (*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index