SEBALIK.COM, PEKANBARU - Menjelang peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama RI, suasana di Kota Bertuah diwarnai dengan gerakan peningkatan mutu tenaga pendidik.
Melalui kolaborasi strategis antara Kantor Kemenag Kota Pekanbaru dan LAZ Energi Kebaikan, sebanyak 60 guru Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ) mengikuti pelatihan Akademi Guru, Rabu (24/12/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan upaya intensif satu hari penuh untuk memperkuat kapasitas pedagogis dan profesionalisme guru ngaji sebagai garda terdepan pendidikan umat.
Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru, H Syahrul Mauludi, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah manifestasi dari visi Kemenag berdampak.
Ia menyatakan bahwa transformasi institusi harus dirasakan langsung oleh masyarakat dan para pendidik di akar rumput.
"Seluruh program kami, termasuk peringatan HAB diselaraskan dengan Asta Protas Kementerian Agama. Kita ingin mencetak generasi unggul berkarakter, dan itu dimulai dengan memperkuat kualitas para gurunya," ujar Syahrul.
Sementara Kasi PD Pontren Kemenag Pekanbaru, H Zulfa Hendri menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup kurikulum yang komprehensif, mulai dari pemantapan bacaan Alquran hingga penguatan pendidikan adab.
Momen penting terjadi saat sesi standarisasi yang dipandu oleh Kasi PD Pontren, H Zulfa Hendri bersama Ketua FKPQ Pekanbaru, Ustadz Jamil dan Ustadz Akmal. Pertemuan ini menghasilkan konsensus strategis yang akan mengubah wajah LPQ di Pekanbaru.
Hal itu, termasuk standarisasi referensi ajar (keseragaman kurikulum) kemudian standarisasi ujian (ujian praktik adab dan tulis), serta sistem pengawasan terpadu untuk menjamin mutu di seluruh wilayah kota.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka, kegiatan ditutup dengan penyaluran Tali Asih berupa insentif dan paket sembako dari LAZ Energi Kebaikan.
Manajer LAZ Energi Kebaikan, Syahrir Afandi, bersama Supervisor Program, Agus Saputra, menegaskan bahwa dukungan ini adalah bagian dari penguatan ekosistem pendidikan Islam. Mereka berkomitmen agar bantuan yang diberikan memberikan nilai tambah bagi intelektualitas dan kesejahteraan pendidik.
"Kita ingin dukungan ini tidak hanya bersifat konsumtif, tapi juga menjadi modal semangat bagi guru Alquran untuk terus profesional," pungkas Syahrir. (Mail Has)