Dona, Anak Gajah Buluh Cina, Curi Perhatian dalam Kunjungan Green Policing Runners

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:10:00 WIB
Kehadiran Dona, anak gajah yang lahir di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, menjadi daya tarik utama dalam kunjungan edukatif komunitas Green Policing Runners

SEBALIK.COM, KAMPAR – Kehadiran Dona, anak gajah yang lahir di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, menjadi daya tarik utama dalam kunjungan edukatif komunitas Green Policing Runners, Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye kepedulian terhadap perlindungan lingkungan dan satwa liar di Provinsi Riau.

Kunjungan tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga kawasan konservasi sebagai penopang keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Kepala Resort TWA Buluh Cina, Nofrigon, menyambut langsung rombongan dan memperkenalkan potensi kawasan konservasi seluas 963,33 hektare tersebut yang berfungsi sebagai paru-paru hijau sekaligus destinasi wisata edukatif.

“Kami mengapresiasi kehadiran Green Policing Runners. Salah satu upaya edukasi konservasi yang kami lakukan di TWA Buluh Cina adalah menghadirkan gajah binaan agar pengunjung dapat belajar langsung tentang perlindungan satwa,” ujar Nofrigon.

Ia menjelaskan, keberadaan gajah di kawasan tersebut bermula dari sepasang gajah binaan, Robin dan Ngatini. Upaya perawatan yang berkelanjutan membuahkan hasil dengan lahirnya anak gajah sehat bernama Dona, yang kini menjadi ikon sekaligus magnet wisata edukasi di Buluh Cina.

“Alhamdulillah, gajah-gajah ini berhasil berkembang biak hingga lahir Dona. Kami berharap keberadaan mereka mampu menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap satwa dilindungi,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Green Policing Runners, Kendrick Zhang, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi gerakan Green Policing yang diinisiasi Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan. Gerakan ini mengedepankan aksi nyata kepolisian dan komunitas dalam menjaga kelestarian alam.

Selama kunjungan, peserta juga berkesempatan berinteraksi langsung serta memberi makan gajah dengan pendampingan petugas. Menurut Kendrick, pengalaman tersebut memberikan kesan mendalam tentang pentingnya peran bersama dalam pelestarian satwa liar.

“Kami berharap gajah-gajah di sini terus terawat. Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kolaborasi antara kepolisian, komunitas, dan pengelola kawasan konservasi demi menjaga Riau tetap hijau dan lestari,” pungkasnya. (*)

Terkini