Tiga Kabupaten di Riau Tetapkan Siaga Darurat Jelang Puncak Musim Hujan

Minggu, 07 Desember 2025 | 16:29:19 WIB
Riau segera memasuki puncak musim hujan.

SEBALIK.COM , PEKANBARU - Merespons ancaman bencana akibat curah hujan tinggi, tiga kabupaten di Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Ketiga wilayah tersebut adalah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Siak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Provinsi Riau, Edy Afrizal, mengatakan penetapan status ini merupakan langkah preventif untuk menekan risiko dampak bencana. Menurutnya, ketiga daerah telah mengambil sikap tanggap menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir dan tanah longsor.

Langkah ini sejalan dengan keputusan Pemprov Riau yang telah menetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi tingkat provinsi sejak 1 Desember 2025. Sebagai bentuk keseriusan penanganan, Pemerintah Provinsi Riau telah mendirikan posko koordinasi yang berfungsi sebagai pusat komando dalam menghadapi ancaman bencana.

"Kami telah melakukan berbagai persiapan, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, pendirian posko, hingga pemantauan terhadap lokasi-lokasi yang rawan bencana," ungkap Edy, pada Minggu (7/12/2025).

Dalam upaya kesiapsiagaan, Pemprov Riau telah menyiapkan 21 unit alat berat dan truk yang siap dikerahkan ke wilayah terdampak apabila situasi berkembang menjadi kondisi darurat. Penyiagaan peralatan ini dilakukan melalui koordinasi intensif dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau.

Tidak hanya itu, pemerintah provinsi juga telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh bupati dan wali kota se-Riau terkait antisipasi bencana hidrometeorologi. Surat tersebut memuat informasi lengkap mengenai daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi mengalami banjir dan longsor.

"Melalui surat edaran ini, kami berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengurangi dampak negatif dari bencana hidrometeorologi," jelas Edy.

Menurutnya, kewaspadaan maksimal sangat diperlukan mengingat prakiraan cuaca menunjukkan musim penghujan akan berlangsung hingga Januari 2026. Dengan mitigasi yang matang, diharapkan respons penanganan di tingkat daerah dapat lebih cepat dan tepat sasaran jika bencana benar-benar terjadi. (Maoelana)

Terkini