SEBALIK.COM , PEKANBARU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau memastikan bahwa kasus dugaan cacar monyet atau monkeypox (MPOX) yang ditemukan di Kabupaten Kepulauan Meranti masih berstatus suspect.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Riau, Ns Widodo, Senin (22/9/2025).
Widodo menjelaskan, sejauh ini terdapat satu pasien terduga cacar monyet yang meninggal dunia dan seorang pasien lainnya sempat dirawat intensif namun kini sudah dipulangkan.
“Sampel pasien sudah dibawa ke Jakarta. Mungkin sekitar empat hari lagi hasil laboratorium keluar, apakah benar cacar monyet atau bukan,” ujarnya.
Widodo juga menegaskan, pasien yang meninggal dunia diduga menderita meningitis atau radang selaput otak.
“Jadi, sampai saat ini masih berstatus suspect. Kasus ini sangat langka, bahkan belum pernah terjadi di Riau,” jelasnya.
Dari sisi epidemiologi, Dinkes juga telah mengambil langkah cepat dengan melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel terhadap 17 orang yang berada di asrama pesantren, termasuk keluarga pasien yang memiliki kontak erat.
Sementara itu, Widodo mengatakan, tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti bersama tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Riau juga sudah turun ke lapangan.
“Begitu ada kejadian, tim langsung bergerak. Tadi malam kami juga sudah berkomunikasi dengan Pak Gubernur terkait perkembangan kasus ini,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, seluruh orang yang memiliki kontak erat dengan pasien kini masuk kategori suspect dan dilakukan isolasi sementara.
Hal tersebut menurut Widodo penting untuk mencegah penyebaran, sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Sebelumnya, empat santri satu pesantren di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox).
Seorang di antaranya meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Meranti. Kabar ini mengejutkan warga dan memicu kekhawatiran akan penyebaran penyakit langka tersebut. (Maoelana)