SEBALIK.COM , PEKANBARU – Sekda Syahrial Abdi, menegaskan bahwa penempatan jabatan di lingkungan Pemprov Riau tidak ditentukan oleh faktor kedekatan, melainkan berdasarkan kinerja, integritas, serta keberanian dalam mengambil keputusan.
Hal itu disampaikannya dalam acara pelantikan pejabat eselon II di Gedung Daerah Pauh Janggi, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Jumat (19/9/2025) sore.
“Jabatan gubernur dan wakil gubernur memang bersifat politis. Namun birokrasi harus terus berjalan profesional. Kami membutuhkan ASN yang handal, cekatan, dan berorientasi pada hasil, bukan yang sibuk dengan politik kantor atau hanya menunggu instruksi,” tegasnya.
Sekda mengingatkan agar seluruh pejabat bekerja proaktif dan tidak manipulatif. Ia menegaskan akan terus melakukan evaluasi terhadap kinerja.
“Tidak ada tempat bagi pejabat yang pandai berjanji tetapi miskin prestasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, sekda juga menyinggung visi pembangunan Riau 2025–2030, yakni Riau Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis, dan Maju atau yang dikenal dengan sebutan Riau Berdelau.
Untuk mewujudkan visi tersebut, seluruh pejabat tinggi pratama diminta menjadi garda terdepan dalam reformasi birokrasi, menjaga stabilitas ekonomi, memperkuat integritas, dan memastikan koordinasi lintas sektor berjalan efektif.
“Jangan bekerja sektoral, jangan membangun tembok antar OPD, kita satu tubuh. Saya mengibaratkan Pemprov Riau sebagai kapal besar yang sedang berlayar menuju pelabuhan kemajuan. Gubernur dan wakil gubernur adalah kapten, namun kepala OPD adalah nakhoda kapal-kapal kecil yang menggerakkan armada,” ungkap sekda.
Ia menambahkan, apabila ada satu kapal yang terlambat berlayar, maka seluruh armada akan terganggu. Bahkan jika satu nakhoda lalai membaca arah angin, kapal bisa karam.
Karena itu, sekda berpesan agar setiap kepala OPD menguasai peta, mengantisipasi badai, dan mampu mengantarkan kapal masing-masing tepat sampai tujuan. (Maoelana)