SEBALIK.COM, JAKARTA - Sebuah kabar mengejutkan datang dari kancah politik nasional. Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma’ruf Amin, memutuskan untuk menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kabar pengunduran diri ini dibenarkan oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Ia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut sebenarnya sudah disampaikan oleh Kiai Ma’ruf sejak beberapa waktu lalu.
"Soal kiai Ma'ruf Amin mengundurkan diru, sudah lama," kata Cak Imin dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/12/2025).
Alih-alih karena dinamika politik, Cak Imin menyebutkan bahwa Kiai Ma’ruf ingin menjalani masa uzlah, sebuah praktik dalam tradisi Islam untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
"Benar beliau menyampaikan kepada Ketua Umum PKB akan uzlah. Beliau ingin fokus beribadah," ungkap Cak Imin.
Dengan keputusan ini, Kiai Ma'ruf Amin dipastikan akan vakum dari seluruh kegiatan struktural partai. Sosok yang dikenal sebagai penjaga marwah ulama di tubuh PKB ini memilih mengakhiri masa pengabdiannya lebih awal, setelah sebelumnya terpilih secara aklamasi pada muktamar 2024 untuk periode 2024-2029.
Mundurnya Kiai Ma’ruf meninggalkan posisi strategis yang sangat dihormati di PKB. Dewan Syuro merupakan lembaga tertinggi di partai yang menjadi rujukan moral dan spiritual bagi para kader.
Terkait siapa sosok yang akan menggantikan posisi tersebut, Cak Imin memilih untuk tidak terburu-buru. Ia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada mekanisme internal para ulama.
"Nanti diserahkan kepada kiai saja," tutupnya.
Sebelumnya, Kiai Ma’ruf Amin dipilih sebagai Ketua Dewan Syuro pada 2024 melalui proses musyawarah yang melibatkan tokoh-tokoh sepuh (Kiai dan Nyai) PKB. Kehadirannya selama ini dianggap sebagai magnet pemersatu antara kekuatan politik dan basis pesantren.
Kini, dengan mundurnya Kiai Ma'ruf, PKB bersiap memasuki transisi kepemimpinan di level Dewan Syuro yang akan sangat menentukan wajah partai ke depan. (Mail Has)
