SEBALIK.COM, PEKANBARU – Program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Pekanbaru kembali membuahkan hasil. Sabtu (6/12), kolam budidaya di kompleks lapas memanen 2 ton ikan patin, sebuah pencapaian yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, Yuniarto.
Budidaya ini digarap intensif selama delapan bulan, sejak penebaran bibit pada Mei 2025. Kini ribuan ikan patin tersebut telah mencapai ukuran ideal, yakni 1–1,5 kilogram per ekor.
“Kegiatan budidaya ikan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian. Selain memberikan keterampilan bagi warga binaan, hasil panen juga menambah PNBP serta memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam lapas,” ujar Yuniarto.
Dari total panen, sebagian akan dipasarkan ke sejumlah titik di Kota Pekanbaru dengan harga bersaing, sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan konsumsi internal lapas.
Yuniarto menegaskan bahwa panen kali ini menjadi bukti bahwa pembinaan pemasyarakatan tidak hanya berfokus pada perubahan perilaku, tetapi juga pada peningkatan produktivitas dan kesiapan warga binaan untuk kembali ke masyarakat.
“Ini bukti bahwa pembinaan di lapas bertujuan membentuk manusia yang lebih baik, terampil, dan produktif,” katanya.
Program budidaya perikanan di Lapas Pekanbaru sendiri telah berjalan sejak 2018 dan terus berkembang. Selain ikan patin, lapas ini juga membudidayakan nila, lele, hortikultura, serta ayam petelur sebagai langkah menuju lapas yang mandiri dan produktif.
“Panen ikan patin tahun ini menjadi salah satu capaian penting pembinaan 2025 dan sekaligus motivasi bagi warga binaan untuk terus berkarya,” tutup Yuniarto. (*)