SEBALIK.COM , PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Provinsi Riau untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Senin (20/10/2025).
Forecaster on duty BMKG Pekanbaru, Sanya G, mengatakan bahwa sejak pagi hari terpantau hujan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah.
“Berdasarkan citra radar cuaca, hujan terpantau terjadi di wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Siak, Kepulauan Meranti, Kampar, dan sebagian Kota Pekanbaru,” ujar Sanya.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut diprakirakan masih akan bertahan hingga siang hari sebelum cuaca berangsur cerah berawan di beberapa wilayah. Namun, pada sore hingga malam hari, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang kembali diperkirakan meluas di hampir seluruh wilayah Riau.
“Waspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terutama di wilayah Siak, Bengkalis, Pelalawan, Kampar, Kuantan Singingi, dan Kepulauan Meranti pada pagi serta sore hingga malam hari,” kata Sanya mengingatkan.
Untuk kondisi suhu udara, BMKG memprakirakan berada di kisaran 22 hingga 33 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 60 hingga 100 persen. Arah angin bertiup dari selatan hingga barat dengan kecepatan 10 hingga 50 km/jam.
Sementara itu, prakiraan gelombang laut di perairan Riau berada pada kisaran 0,5 hingga 1,25 meter atau kategori rendah. Meski begitu, BMKG tetap mengingatkan agar masyarakat pesisir waspada terhadap potensi cuaca buruk yang dapat menyebabkan gelombang mencapai 2,5 meter.
Untuk pantauan titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera hingga pukul 23.00 WIB tercatat sebanyak 33 titik panas. Masing-masing berada di Lampung (9 titik), Jambi (6 titik), dan Sumatera Selatan (18 titik). Sementara Provinsi Riau nihil titik panas.
“Secara umum kondisi atmosfer Riau cukup lembab dan mendukung terbentuknya awan hujan. Itu sebabnya masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” pungkas Sanya. (Maoelana)
