SEBALIK.COM, PEKANBARU – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Riau pada 19 Oktober 2025, dinamika politik internal partai berlambang pohon beringin itu semakin menghangat. Musda kali ini akan menjadi momentum penting untuk menentukan sosok baru yang akan memimpin Golkar Riau pasca-era Syamsuar.
Sejumlah nama kader disebut siap bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD I Golkar Riau. Namun satu hal sudah pasti — Syamsuar tidak lagi mencalonkan diri.
“Yang jelas saya tak maju lagi sebagai Ketua Golkar. Gubernur pun tidak. Paling nanti saya maju di pileg untuk DPR saja tahun 2029,” ujar Syamsuar, mantan Gubernur Riau, Kamis (16/10/2025) dikutip dari TribunPekanbaru.
Syamsuar menyatakan, keputusannya untuk tidak maju kembali merupakan bagian dari upaya memberi ruang bagi kader muda melanjutkan estafet kepemimpinan partai. Ia juga menegaskan tidak memiliki calon penerus yang secara khusus didukungnya.
“Saya tidak dukung siapa-siapa. Semua saya serahkan kepada pemilik suara. Siapa pun yang terbaik dan bisa membawa Golkar lebih baik lagi, itu yang layak memimpin,” tegasnya.
Lebih lanjut, Syamsuar menjelaskan bahwa Musda Golkar Riau dijadwalkan pada 19 Oktober menyesuaikan agenda Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Belum semua provinsi menggelar Musda. Di Sumatera saja masih ada lima daerah yang belum, termasuk Riau, Aceh, Sumut, Kepri, dan Bangka Belitung,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Syamsuar berharap Musda nanti dapat melahirkan pemimpin baru yang mampu menjaga soliditas dan memperkuat posisi Golkar di tingkat lokal maupun nasional.
“Harapan saya, siapa pun yang terpilih nanti bisa membawa Golkar Riau lebih baik dari saya, dan mampu meraih suara terbanyak di setiap tingkatan — kabupaten, provinsi, nasional, maupun pilpres,” pungkasnya. (*)
