SEBALIK.COM , PEKANBARU - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Riau menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Gubernur Riau, Abdul Wahid, mencopot Plt Kepala Dinas Pariwisata Riau terkait polemik izin operasional Bar HW Live House.
Ketua DMI Riau, Ustad Mizan Asnawi menilai keputusan gubernur tersebut sebagai tindakan tepat dan konsisten dalam menjaga moral serta ketertiban masyarakat di Bumi Melayu.
“Langkah tegas yang diambil Pak Gubernur sudah tepat. Ini menjadi bagian dari peringatan agar pejabat-pejabat Pemprov Riau bekerja dalam koordinasi dan konsolidasi bersama gubernur sebelum mengambil kebijakan,” ujar Ustad Mizan kepada Sebalik.com, Sabtu (11/10/2025).
Ia menilai, tindakan gubernur mengganti pejabat yang terlibat bukan semata soal sanksi, tetapi upaya untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan searah dengan visi dan misi pembangunan Riau yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya Melayu.
“Kalau izinnya berbeda dengan praktik di lapangan, maka sudah sah diambil sikap tegas. Kami mengapresiasi tindakan Pak Gubernur yang menertibkan kegiatan tidak sesuai aturan dan norma masyarakat. Ini langkah penting menjaga ketertiban dan moral publik,” tambahnya.
Menurut Ustad Mizan, sikap tegas gubernur tidak boleh diartikan sebagai bentuk keberpihakan terhadap kelompok tertentu, melainkan semata untuk menjaga tatanan sosial dan moral masyarakat Riau.
“Ini tanpa tendensi terhadap suku, agama, atau golongan mana pun. Apa yang menimbulkan keresahan masyarakat harus disikapi dengan tegas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ustad Mizan mengingatkan bahwa Riau sebagai Bumi Melayu memiliki tradisi kuat dalam memegang ajaran agama dan nilai budaya. Karena itu, ia menilai pembinaan masyarakat perlu diperkuat melalui peran masjid.
“Masjid-masjid harus difungsikan sebagai Islamic Center untuk pembinaan masyarakat. DMI siap membantu mendesain program-program pembinaan agar generasi muda tidak terpengaruh aktivitas yang menjauhkan mereka dari ketaatan,” ungkapnya.
Ia mengingatkan agar para pejabat tidak hanya berpikir berdasarkan regulasi semata, tetapi mempertimbangkan dampak sosial dari setiap kebijakan.
“Kadang sesuai aturan, tapi kalau berdampak buruk bagi masyarakat, tetap harus jadi pertimbangan. Tempat hiburan malam yang bisa membuat anak-anak muda lalai dan jauh dari agama, tentu harus disikapi bijak,” ujarnya.
Ustad Mizan menutup pernyataannya dengan apresiasi terhadap konsistensi Gubernur Abdul Wahid dalam menjaga moralitas masyarakat Riau.
“Langkah ini bukti bahwa Pak Gubernur masih konsisten dengan visi misinya bersama ulama untuk menjaga Riau dari praktik-praktik maksiat dan kemungkaran,” tutupnya. (Maoelana)